Senin, 25 Agustus 2025

Remaja 15 Tahun di Jakbar jadi PSK di Bedeng: Orangtua Sudah Nikah, Saya Harus Hidupi Dua Adik

14 pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia Satpol PP Jakarta Barat, di kawasan RTH Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat

Penulis: Erik S
Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com
LOKALISASI GANG ROYAL - Sejumlah PSK kocar-kacir sampai memanjat tembok saat petugas merazia praktik prostitusi di Gang Royal, Tambora, Jakarta Barat yang berada di bantaran rel kereta api 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang remaja berinisial N (15) merupakan satu dari 14 pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia Satpol PP Jakarta Barat, di kawasan RTH Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (12/3/2025) malam. 

N mengaku putus sekolah saat menginjak bangku sekolah menengah kejuruan (SMK). 

Namun masalah keluarga menghantamnya hingga membuat N terjerat prostitusi.

Baca juga: Polda Jateng Segel Tempat Hiburan di Semarang, Diduga Gelar Pertunjukan Striptis dan Prostitusi

"Enggak ada yang (nyuruh ke Jakarta). Cuma kan orangtua udah pada nikah, udah punya keluarga sendiri," kata N di Panti Sosial Jakarta Barat, Selasa (11/3/2025) malam.

"Jadi saya ngerasa (sendiri), orangtua saya bilang, 'Mau saya hidup, saya mati bodo amat'," imbuhnya.

N bercerita, kedua orangtuanya itu berpisah pada 2 tahun lalu.

Namun, ayah N menghilang entah ke mana, sementara ibunya sudah memiliki keluarga baru di Bogor, Jawa Barat.

"Saya harus hidupin dua adik saya. Adik saya yang satu SD, yang satu lagi SMP udah mau masuk SMK dia. Saya bingung di situ cari duit ke mana," tutur N.

"Kalau bapak saya enggak tau di mana. Makanya saya bingung. Saya harus cari duit ke mana buat adik saya," imbuhnya.

Jangankan untuk adik, N mengaku masih bingung memenuhi kebutuhannya sendiri.

Kini, N bahkan sudah tidak memiliki niat bersekolah lagi.

Di pikirannya, ia hanya ingin mencari uang dan mengirimkannya ke kampung halaman.

"Saya begini udah dari 3 bulan lalu. Pelanggannya kebanyakan yang muda-muda. Tapi yang tua juga ada. Karena kan kami enggak boleh sampai pilih-pilih gitu, mau yang tua, mau yang muda kami layanin," ungkap N.

Baca juga: Cerita Emak-emak Bakar 11 Warung Remang-remang Diduga Sarang Prostitusi Tempat Para Suami Mampir

Setiap satu pelanggan, N diberi upah Rp200.000. Namun, apabila pelanggan tersebut memberi tips, ia akan mendapat keseluruhannya. 

N sebenarnya ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Namun ia masih memiliki utang kepada penyalurnya di sini.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan