Aksi Ojek Online
Kapolres Jakpus: Personel Pengamanan Demo Ojol 20 Mei Tanpa Senjata Api
Kapolres Jakpus pastikan pengamanan demo ojol 20 Mei tanpa senjata api, jaga ketertiban dan siapkan rekayasa lalu lintas situasional.
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi unjuk rasa ojek online akan digelar pada Selasa (20/5/2025).
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro meminta personel pengamanan tidak dibekali senjata api.
“Tugas utama kami adalah menjaga keamanan dan melayani masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya," kata Susatyo kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).
Baca juga: Polda Metro Jaya Kerahkan 2.554 Personel Kawal Aksi Demo Ojol 20 Mei Tuntut Tarif Adil
Dia meminta agar massa aksi juga bisa mengikuti peraturan yang ada dalam menyampaikan pendapat di muka umum.
"Silakan sampaikan pendapat secara sopan, tertib, dan damai. Kami hadir untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan lancar," ucapnya.
Dalam hal ini, akan ada 2.554 aparat gabungan dari Polri, TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi.
Di sisi lain, polisi juga menyiapkan rekayasa lalu lintas di dua titik aksi agar tidak terjadi kemacetan. Meski begitu, rekayasa ini bersifat situasional.
"Situasi lalu lintas akan bersifat dinamis menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Jika diperlukan, pengalihan arus akan kami lakukan," tuturnya.
Aksi Ojol 20 Mei 2025
Sebelumnya, Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Garda) Indonesia menyatakan akan melakukan aksi mematikan aplikasi atau offbid massal pada 20 Mei 2025 mendatang.
Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari unjuk rasa besar bertajuk Aksi 205 yang akan berlangsung serentak di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta.
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menjelaskan aksi offbid massal ini bertujuan memberikan tekanan kepada aplikator yang dinilai melanggar regulasi dan merugikan pengemudi online roda dua dan roda empat.
"Kami perkirakan pemesanan apapun melalui aplikasi akan lumpuh sebagian ataupun total," ujar Igun dalam keterangan persnya, Sabtu (17/5/2025).
Aksi ini tidak hanya terpusat di Jakarta, namun juga akan digelar di Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Ambon.
Diperkirakan, sekitar 500.000 pengemudi online akan terlibat, baik melalui aksi langsung di lapangan maupun dengan mematikan aplikasi sebagai bentuk protes.
Baca juga: Hari Ini Ribuan Ojol Demo di Istana, Serentak Putuskan Offbid Seharian, Begini Kata Aplikator
Garda Indonesia meminta masyarakat memahami aksi tersebut sebagai bentuk pembelajaran terhadap aplikator yang dianggap mengabaikan regulasi sejak tahun 2022.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.