Jumat, 12 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Reza Indragiri: Tetap Ada Kemungkinan Arya Daru Dibunuh, Meski Hanya Satu Sidik Jari di Lakban

Psikolog Forensik, Reza Indragiri, menyinggung tiga kemungkinan mengenai penyebab kematian Arya Daru Pangayunan.

Akun Facebook Arya Daru Pangayunan
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Dia ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Namun, hingga kini, belum diketahui penyebab tewasnya Arya. 

TRIBUNNEWS.com - Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel, bicara mengenai kemungkinan-kemungkinan penyebab Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, tewas.

Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal dalam kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi.

Menurut Reza Indragiri Amriel, Daru bisa saja meninggal karena mengakhiri hidup, dibunuh, atau bahkan kecelakaan.

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyebut, masuk akal apabila Daru kemungkinan tewas karena bunuh diri.

Sebab, menurut hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), hanya ditemukan satu sidik jari pada lakban yang melilit kepala Daru.

Sidik jari itu adalah milik Daru sendiri.

"(Daru tewas karena) bunuh diri? Masuk akal, karena tadi dikatakan hanya ada satu sidik jari," kata Reza dalam acara Dua Arah KompasTV, dikutip pada Minggu (20/7/2025).

Baca juga: Kriminolog UI Soroti Kinerja Polri Usut Kasus Tewasnya Arya Daru: TKP Sudah Diacak-acak, Apalagi?

Kendati demikian, Reza juga tak menampik kemungkinan Daru tewas karena dibunuh.

Meski hanya ditemukan sidik jari korban pada lakban, Reza menyebut, pelaku bisa saja menggunakan sarung tangan saat beraksi.

"Meninggalnya almarhum (bisa saja) akibat perbuatan orang lain. Kalau sidik jarinya cuma satu, bagaimana kemungkinannya?"

"Tetap ada, seandainya pelaku menggunakan sarung tangan," jelas Reza.

Lebih lanjut, Reza juga menyinggung kemungkinan Daru tewas karena kecelakaan.

"Kecelakaan, yang bersangkutan tidak punya niatan mengakhiri hidupnya, tapi tiba-tiba dia masuk dalam situasi yang tidak disadari," ujarnya.

Reza lantas mengaku, ia belum pernah mendapati kasus seseorang mengakhiri hidupnya dengan cara melilit kepala sendiri menggunakan lakban, seperti yang terjadi pada Daru.

Namun, kata dia, banyak kasus bunuh diri di mana korban sengaja membungkus kepala mereka menggunakan plastik, untuk menyumbat pasokan oksigen.

"Persis 100 persen seperti itu, saya belum pernah dengar. Tetapi, maaf, ada orang yang mengakhiri hidupnya dengan memakai plastik, yang intinya adalah menyumbat pasokan oksigen, itu sudah banyak," urai Reza.

Gerak-gerik Penjaga Kos

Dalam rekaman CCTV yang beredar luas, terlihat penjaga kos Arya Daru Pangayunan melihat ke arah kamar korban sebanyak dua kali, yaitu Selasa (8/7/2025) dinihari dan pagi.

Hal itu dilakukan penjaga kos bernama Siswanto tersebut, sebab mendapat telepon dari istri Daru yang meminta bantuan untuk mengecek kondisi sang suami.

Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan istri Daru sempat menelepon Siswanto sebanyak tiga kali.

"Berdasarkan keterangan yang kami dapat dari penyelidik bahwa benar ada istri korban, itu menelepon tiga kali ke nomor penjaga kos," ungkapnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2025).

Panggilan pertama dilakukan ke nomor Siswanto yang lama, pada Senin (7/7/2025) pukul 22.40 WIB.

Baca juga: Jejak Digital Arya Daru, Diplomat Muda Tewas dalam Kondisi Kepala Dilakban, Ini Unggahan Terakhirnya

Karena tak aktif, istri Daru kembali menghubungi Siswanto pada Selasa pukul 00.48 WIB.

Kali ini, istri Daru menelepon Siswanto di nomornya yang baru.

Mendapat telepon dari istri Daru, Siswanto lantas melihat kamar kos korban dan tertangkap rekaman CCTV membawa sapu.

Namun, Siswanto terlihat tidak mengambil tindakan apa-apa dan hanya sesekali melihat ke arah pintu dan jendela kamar korban.

Istri Daru kembali menelepon pada Selasa pukul 05.27 WIB. Saat itulah Siswanto mengajak rekannya membuka paksa kamar Daru dan menemukan korban telah tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban.

"Nah, di situ aktif untuk meminta cek kamar korban kemudian, tanggal 8 Juli 2025, pukul 05.27 WIB kembali istri korban menghubungi penjaga kos untuk meminta cek kembali kamar korban," pungkas Reonald.

Sebagai informasi, dari rekaman CCTV, Daru sempat keluar kamar pada Senin pukul 23.24 WIB.

Ia ditemukan tewas di dalam kamar kosnya yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa pagi.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reynas Abdila)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan