Warga Desa Sukagalih Bogor Hadapi Risiko Kehilangan Pekerjaan Dampak Eiger Land Terancam Tutup
Sejak berdiri pada 2018, kawasan ekowisata Eiger Adventure Land jadi sumber penghidupan utama bagi sekitar 300 warga mulai dari pemuda hingga lansia.
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ratusan warga Kampung Lemah Neundeut, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tengah diliputi kekhawatiran menyusul kabar kemungkinan penutupan kawasan ekowisata Eiger Adventure Land.
Sejak berdiri pada 2018, tempat wisata alam ini telah menjadi sumber penghidupan utama bagi sekitar 300 warga, mulai dari pemuda hingga lansia.
Tak hanya membuka lapangan kerja, kehadiran Eiger juga mendorong tumbuhnya usaha kecil dan membantu banyak keluarga menyekolahkan anak-anak mereka.
Baca juga: Profil Ronny Lukito, Sosok di Balik Eiger Adventure Land Bogor, Proyeknya Buat Dedi Mulyadi Menangis
Jika benar-benar ditutup, warga khawatir akan kehilangan mata pencaharian dan menghadapi ancaman putus sekolah serta meningkatnya angka pengangguran.
Eiger Adventure Land adalah kawasan ekowisata yang dikembangkan oleh PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI), produsen perlengkapan rekreasi alam ternama di Indonesia.
Terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, tempat ini berdiri di atas lahan seluas lebih dari 250 hektare dan diresmikan pada tahun 2021 oleh Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta didukung oleh Mantan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.
Eiger Adventure Land dirancang sebagai destinasi wisata alam berstandar internasional yang mengusung konsep pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya lokal.
Fasilitasnya mencakup jembatan gantung sepanjang 530 meter (yang diklaim sebagai terpanjang di dunia), kereta gantung, forest adventure, cultural walk, traditional village, dan berbagai wahana edukatif berbasis alam.
Namun, proyek ini kini menghadapi ancaman penutupan akibat dugaan pelanggaran alih fungsi lahan dan dampak lingkungan, termasuk banjir besar yang memicu penyegelan oleh pemerintah.
Tokoh masyarakat setempat, Fahmi, menuturkan bahwa sejak berdiri pada 2018, Eiger Adventure Land tidak hanya membuka peluang kerja bagi pemuda, tetapi juga bagi warga lanjut usia berusia 50–60 tahun.
Kehadiran Eiger, menurutnya, turut mendorong tumbuhnya usaha kecil, seperti warung makan dan rumah kontrakan, serta membantu banyak keluarga menyekolahkan anak-anak mereka.
“Kalau sampai ditutup, masyarakat pasti terpukul. Ada risiko anak-anak putus sekolah karena orang tuanya kehilangan mata pencaharian,” kata Fahmi, Senin (18/8/2025).
Sebelum ada Eiger, kawasan tersebut merupakan lahan gundul yang hanya ditanami sayuran dan pisang dengan sistem bagi hasil.
Seiring kehadiran Eiger, dilakukan reboisasi dengan penanaman sekitar 50 ribu pohon, di mana masyarakat juga dilibatkan dan mendapat upah dari proses tersebut.
Hal senada disampaikan Ketua RT setempat, Mumuh.
Baca juga: Jawaban Danramil Berompi Eiger saat Ditegur Dedi Mulyadi di Proyek Eiger Camp: Saya Hanya Mengecek
Ia menyebut mayoritas warganya kini bekerja di Eiger. Dari tiga RT, jumlah pekerja mencapai sekitar 300 orang.
“Dulu lahan ini tandus. Sekarang banyak pohon besar tumbuh, sehingga lebih hijau. Saya pribadi sangat mendukung keberadaan Eiger karena membuka kesempatan kerja. Kalau ditutup, kasihan warga yang kehilangan penghasilan,” ujarnya.
Sementara ratusan pekerja mengkhawatirkan dengan adanya penutupan lokasi ekowisata tersebut akan berdampak langsung pada meningkatnya pengangguran dan terancamnya perekonomian lokal.
Beberapa pekerja lokal, seperti Wawan (50) dan Murji (48), juga menyatakan rasa syukur mereka. Selama tujuh tahun bekerja di Eiger, kebutuhan keluarga bisa terpenuhi.
“Kalau ditutup, kami bingung harus mencari kerja ke mana. Kami tidak punya ijazah, hanya bisa bekerja serabutan,” kata mereka.
Salah satu pekerja Eiger Land, ibu Yuyun yang saat ini berusia 59 tahun. Dijelaskannya tugasnya bersama teman temannya adalah merawat tanaman dan hutan sekitar Eiger Land.
" Sejak 3 tahun lalu kita semua mulai bekerja disini, Kita menanam bibit, mengurus bibit, dengan keberadaan Eiger ini apa yang didapatkan oleh bersyukur, lebih ke lapangan kerja buat warga sekitar
" Setelah bekerja di Eiger ini ada peningkatan kesejahteraan, Alhamdulillah ya kalau bisa sih tempatnya, jangan tutup, dibuka demi warga sekitar, berat hidup kami pak ya kalau misalnya ditutup terus cari kerja ke mana lagi pak," tutur ibu Yuyun sembari mengusap linangan air matanya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tegur Komandan Koramil Gara-gara Pakai Rompi Eiger: Bapak di Sini Jaga atau Apa?
Dengan berdirinya sejumlah lokasi wisata salah satunya Eiger Adventure Land dapat memberikan dampak positif pada perekonomian warga, terutama di daerah sekitar operasional perusahaan.
Lokasi wisata tidak hanya beroperasi sebagai entitas bisnis, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang diwujudkan melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Disegel Pemerintah
Pemerintah melalui Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta Bupati Bogor Rudy Susmanto, telah menyegel empat tempat wisata karena tidak sesuai dengan tata lingkungan, pada Kamis (6/3/2025).
Empat tempat wisata yang disegel adalah:
- Pabrik Teh PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (PPSSBP)
- PTPN I Regional 2 Gunung Mas
- PT Jaswita Jabar (Hibiscus Park)
- Jembatan Gantung Eiger Adventure Land, Megamendung
Eiger Adventure Land seluas 253,66 hektare di kaki Gunung Gede Pangrango, Megamendung, Puncak, Kabupaten Bogor.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengatakan izin pendirian tempat wisata Eiger Adventure Land seluas 253,66 hektare di kaki Gunung Gede Pangrango, Megamendung, Puncak, Kabupaten Bogor, dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan.
Izin pendirian Eiger Adventure Land ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tentang Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam pada Zona Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kabupaten Bogor, yang ditandatangani oleh Siti Nurbaya pada 24 April 2019.
Prakiraan Cuaca Kota Bogor Hari Ini, 18 Agustus 2025: Hujan Ringan Siang hingga Malam Hari |
![]() |
---|
Pasokan Gas di Jawa Barat dan Sumatera Mulai Stabil Usai Gangguan Distribusi |
![]() |
---|
Bupati Bogor Pimpin Upacara HUT ke-80 Republik Indonesia Tingkat Kabupaten Bogor |
![]() |
---|
Bupati Bogor Rudy Susmanto Pimpin Pengibaran Sang Saka Merah Putih di Dinding Stadion Pakansari |
![]() |
---|
Bupati Bogor dan Wali Kota Bogor Resmikan Kelder Air Mancur sebagai Cagar Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.