Demo di Jakarta
Situasi Jakarta Diklaim Pramono Sudah Normal, 20 Persen Sekolah di Jaktim Masih Lakukan PJJ
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengklaim situasi di Jakarta berangsur normal setelah aksi demonstrasi.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengklaim situasi di Jakarta sudah normal setelah aksi demonstrasi.
"Saya juga ingin menunjukkan kepada publik bahwa Jakarta sekarang sudah normal kembali. Ini yang menjadi penting," kata Pramono di Universitas Jakarta International (UNIJI), Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (2/9/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.
Menurut Pramono, semua moda transportasi umum di ibu kota sudah beroperasi normal per Senin kemarin.
Sejumlah halte dan stasiun memang belum bisa digunakan setelah menjadi sasaran massa. Meski demikian, politikus PDIP itu memastikan moda transportasi seperti Transjakarta dan MRT sudah dioperasikan penuh.
Pramono lalu menyebut Pemprov DKI Jakarta akan menggratiskan naik Transjakarta dan MRT hingga seminggu ke depan guna mendukung publik.
"Semua yang menggunakan transportasi yang dimiliki atau dikelola pemerintah Jakarta, baik itu Transjakarta, MRT, mau ke mana saja kami gratiskan sampai dengan tanggal 8 September," katanya.
Saat kerusuhan di tengah demonstrasi beberapa hari lalu, ada satu stasiun MRT dan 22 halte Transjakarta yang rusak karena dibakar dan vandalisme. Kerugian akibat rusaknya fasilitas umum mencapai Rp50 miliar.
Perbaikan halte dan stasiun ditargetkan bisa rampung paling lambat 8 September 2025.
"Saya memberikan batas waktu sampai tanggal 8, semuanya sudah harus selesai dan normal kembali. Termasuk yang di Senen, sebenarnya di Senen itu cukup, mohon maaf, cukup rusak berat," ucapnya.
Kata dia, keterlibatan RT, RW, hingga tokoh masyarakat menjadi kekuatan Jakarta untuk segera pulih.
"Hampir semua orang kaget, kok, Jakarta sudah terlihat normal kemarin, apalagi hari ini. Ini kekuatan kebersamaan warga Jakarta," ujarnya.
Baca juga: Kerugian Fasilitas Umum yang Rusak Pasca-Aksi Demo Jakarta Tembus Rp 50 Miliar
Polisi minta masyarakat tidak khawatir
Ratusan polisi dikerahkan untuk menggelar patroli gabungan di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat pada Senin (1/9/2025) malam.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Polda Metro Jaya dan 13 Polres jajaran dalam menjaga keamanan ibu kota, menyusul meningkatnya dinamika sosial di sejumlah titik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary, menyatakan kegiatan patroli telah rutin dilakukan dalam beberapa hari terakhir, dengan pola pengamanan yang disesuaikan berdasarkan situasi di lapangan.
"Polres Metro Jakarta Utara masih melaksanakan patroli yang dipimpin langsung oleh Kapolres. Di Jakarta Timur dan wilayah lain, kegiatan dilakukan secara bertahap," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.