Cerita Cinta Ferdi Yanto dan Novela: Bertemu di Internet, Nikah dan Paket Bulan Madu Dibiayai Negara
Ferdi dan Novela, pasangan asal Jakarta Barat, sah menikah di Nikah Fest Istiqlal bersama 99 pasangan lain sambut Maulid Nabi.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Ferdi Yanto dan Novela, pasangan asal Jakarta Barat, resmi menikah dalam gelaran Nikah Fest di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).
Setelah delapan tahun menjalin hubungan sejak bertemu di internet, keduanya kini sah sebagai suami istri di hadapan agama dan negara.
Dua sejoli Ferdi dan Novela sama-sama berumur 23 tahun. Mereka bekerja sebagai karyawan swasta di dua tempat berbeda.
Hubungan telah menjalin cinta selama 8 tahun, sejak bertemu di internet. Menjalin hubungan sejak bertemu di internet bisa menjadi awal yang indah.
Meski tidak dapat bertatap muka, namun menjalin kasih di internet merupakan salah satu hubungan yang bermakna. Pasangan kekasih membangun komunikasi yang konsisten. Saling memberi kabar secara rutin, meski hanya obrolan ringan.
Gunakan berbagai platform: chat, video call, voice note, agar tetap terhubung secara emosional. Ungkapkan niat dan ekspektasi: apakah mencari teman, pasangan serius, atau sekadar kenalan. Hindari membangun hubungan di atas asumsi atau persona palsu.
Jika memungkinkan, atur waktu dan tempat untuk bertemu langsung. Pertemuan fisik memperkuat ikatan dan menguji kecocokan di dunia nyata. Selama berhubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship, tetapkan batasan dan kepercayaan.
Sepakati hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam hubungan. Bangun kepercayaan tanpa mengabaikan kewaspadaan terhadap risiko online.
Bahas masa depan apakah ingin menikah, tinggal bersama, atau membangun karier berdua. Tujuan bersama memberi arah dan motivasi dalam hubungan.
Pasangan Ferdi dan Novela terbukti dapat menjalaninya. Kini, mereka merasa lega hubungan keduanya telah halal dan resmi disahkan oleh agama dan negara dalam naungan pernikahan.
Pasangan muda Ferdi Yanto dan Novela tampak sangat bahagia saat menunjukkan buku nikah mereka dengan senyum lebar dan mata berbinar.
Keduanya tampil kompak mengenakan busana serba putih khas pernikahan, berdiri berdampingan di tengah suasana sakral Nikah Fest 2025 di Masjid Istiqlal.
Di hadapan keluarga dan ratusan peserta lainnya, momen itu menjadi simbol sahnya cinta yang telah mereka rajut selama delapan tahun kini diakui oleh agama dan negara.
"Sangat bahagia, kita juga terima kasih kepada Menteri Agama sudah melaksanakan kegiatan seperti ini. Kami bersama keluarga juga mengucapkan terima kasih atas semuanya yang diberikan," kata Ferdi saat ditemui usai acara.
Ferdi dan Novela yang bekerja sehari-hari sebagai karyawan swasta di dua tempat yang berbeda itu berharap kegiatan nikah massal atau Nikah Fest sebagaimana yang diselenggarakan Kementerian Agama RI itu berharap kegiatan serupa dapat diselenggarakan lebih luas.
Ferdi mengaku kegiatan itu sangat membantunya.
"Harapannya ke depan diadakan lagi acara seperti ini, lebih luas lagi di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri. Orang-orang yang membutuhkan agar bisa menikah bisa lebih mudah," ungkapnya.
Sementara itu, pasangan asal Jatinegara Jakarta Timur, Reza Putra Pratama (25) dan Amanda Septiani (25) mengaku senang dapat mengikuti Nikah Fest yang digelar Kementerian Agama di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat pada Kamis (4/9/2025).
Pasalnya, pasangan yang telah menjalin hubungan selama sekira tujuh tahun itu merasa terbantu karena mendapatkan sejumlah fasilitas dari negara mulai dari uang transport, mahar, modal usaha, biaya penghulu, hingga paket bulan madu menginap satu malam di hotel.
Meski menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) gratis, lanjut Reza, mereka memilih ikut Nikah Fest karena membantu menghemat pengeluaran mereka untuk menggelar pesta pernikahan.
"Alasannya, karena hemat biaya, dapat seserahan juga, dapat mahar juga. Dapat dari negara. Termasuk fasilitas honey moon (bulan madu) juga. Alhamdulillah bisa membantu," ungkap Reza di lokasi.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan.
Dengan demikian, lanjut dia, lebih banyak pasangan lain yang dapat terbantu untuk menghalalkan hubungan mereka dalam ikatan pernikahan.
"Harapannya biar lebih banyak lagi, biar bisa membantu orang yang lain," pungkasnya.
Hal serupa diungkapkan juga oleh pasangan Rama (26) dan Chairunnisa (20) yang turut menjadi peserta Nikah Fest.
Chairunnisa yang merupakan karyawan swasta itu mengaku senang karena pemerintah bisa memfasilitasi untuk menghalalkam hubungan mereka berdua yang telah terjalin selama dua tahun secara gratis.
Sementara Rama yang sehari-hari bekerja sebagai guru komputer di sebuah sekolah tersebut mengaku mengikuti Nikah Fest karena mendapatkan berbagai keuntungan.
"Ada modal usaha, uang transport, menginap di hotel selama satu malam, dan mahar. Mahar itu seperangkat alat solat," pungkasnya.
Dalam kegiatan itu, mereka di antaranya mendapatkan sejumlah fasilitas dari negara di antaranya uang transport, modal usaha, biaya penghulu, hingga paket bulan madu menginap satu malam di hotel.
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Prof Dr Abu Rokhmad mengungkapkan Kementerian Agama mengatakan Nikah Fest digelar dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 Hijriah yang jatuh pada Jumat (5/9/2025) September besok.
Ia menjelaskan pihaknya telah menggelar sebanyak tiga kali nikah massal.
Kegiatan pertama digelar pada Bulan Juni 2025 lalu menyambut Bulan Muharram, pada Agustus 2025 di Taiwan, dan hari ini Kamis (4/9/2025).
"Pesan yang ingin kami sampaikan kepada publik khususnya kepada Umat Islam adalah yang pertama kalau sudah cukup umur, sudah memenuhi syarat tidak usah ragu-ragu untuk segera melanhsungkan pernikahan, karena pernikahan itu membawa berkah," ungkap dia dalam sambutannya.
"Kedua, melalui Nikah Fest ini jangan sampai kemudian kita, katanya hidup berumah tangga, hidup bareng, tetapi tidak terpenuhi misalnya syarat rukunnya itu, ada akad nikahnya itu. Termasuk bukti bahwa kita semua sudah memiliki ikatan sah dalam pernikahan yaitu buku nikah," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Agama RI Prof Dr KH Nasaruddin Umar dalam tausiyahnya mengungkapkan pentingnya pernikahan dicatat oleh Kantor Urusan Agama (KUA).
Ia menjelaskan buku nikah atau akta pernikahan merupakan dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus dokumen administrasi kewarganageraan lain seperti akta kelahiran anak, kartu keluarga, KTP, bahkan paspor.
"Orang yang tidak punya paspor tidak mungkin bisa menunaikan rukun Islam yang kelima, karena pelaksanaan ibadah haji itu bukan di Indonesia, tapi di Saudi Arabia, di Makkah. Jadi inilah pentingnya menyimpan baik-baik akta nikah itu," ujar dia.
Ia pun memberikan nasihat rumah tangga kepada 100 pasangan peserta Nilah Fest.
Nasaruddin berpesan agar mereka dapat memperlakukan orang tua dan mertua mereka sama tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
"Saya ingin nasihatkan kepada kalian semuanya, jangan pernah membedakan antara orang tua suami atau istri masing-masing. Perlakukan sama," pungkasnya.
Kemenag Kawal Proses Peralihan Penyelenggaraan Haji ke Kementerian Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Wakaf Harus Menjadi Instrumen yang Kuat Dalam Pembangunan Nasional |
![]() |
---|
Khalid Basalamah Tak Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji |
![]() |
---|
Kementerian Agama Dorong Profesionalisme Nazhir: Potensi Wakaf Sangat Besar |
![]() |
---|
Daftar Aset Disita KPK di Kasus Haji Rp1 Triliun: Uang Baru Rp26 M, Tersangka Misteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.