Kamtibmas Butuh Ruang Dialog, Polisi di Bekasi Dorong Sinergi Bertahap
Polisi di Bekasi dorong dialog bertahap untuk jaga kamtibmas dan tampung aspirasi warga secara kolaboratif.
Ringkasan Utama
Wakasat Binmas Polres Metro Bekasi Kota AKP Puji Astuti mendorong pentingnya ruang dialog bertahap untuk menampung aspirasi masyarakat dan membedah persoalan sosial secara kolaboratif. Seruan ini disampaikan dalam Dialog Kebangsaan di Asrama Haji Bekasi yang mempertemukan tokoh masyarakat, ulama, aparat keamanan, dan pemerintah daerah.
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota (Polres Metro Bekasi Kota) menilai bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tidak dapat dijaga secara sepihak.
Wakil Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Wakasat Binmas) Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota (Polres Metro Bekasi Kota) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Puji Astuti menyampaikan, bahwa sinergi antara aparat, tokoh masyarakat, dan warga perlu dibangun melalui ruang dialog yang konsisten dan bertahap.
“Harapannya kegiatan ini bisa dilakukan bertahap untuk menampung aspirasi masyarakat dan membedah persoalan di masyarakat,” ujar AKP Puji saat menghadiri Dialog Kebangsaan di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025).
Dialog ini digelar sebagai upaya memperkuat komunikasi lintas sektor di tengah dinamika sosial yang berkembang. Meski tidak secara langsung dikaitkan dengan demonstrasi akhir Agustus di sejumlah daerah, termasuk Bekasi, forum ini menjadi ruang bersama untuk membahas persoalan kamtibmas dan membangun sinergi antara tokoh masyarakat, aparat, dan pemerintah.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Aliansi Patriot Peduli (APP) NKRI dengan tema “Apakah Indonesia Sudah Merdeka untuk Menuju Indonesia Emas 2045”. Forum ini mempertemukan berbagai elemen masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan memperkuat nilai kebangsaan.
Ketua Panitia, Ustadz Sholeh, menyampaikan bahwa sinergi antara tokoh masyarakat, pengusaha, dan aparat keamanan adalah fondasi utama dalam menciptakan kamtibmas yang berkelanjutan.
“Polisi tidak akan bisa bekerja kecuali kerjasama dengan para tokoh masyarakat, dan tokoh masyarakat juga tidak bisa bekerja tanpa bersinergi dengan para pengusaha,” ujarnya.
Baca juga: Reformasi Polri: Jalan Panjang Mengembalikan Kepercayaan Publik
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi K.H. Saefudin Siroj menambahkan, transparansi dan evaluasi rutin dalam pengelolaan lembaga dari tingkat bawah hingga atas sangat penting untuk mencegah kesenjangan informasi dan potensi konflik.
“Semuanya harus selalu mengevaluasi diri agar tidak ada misskomunikasi satu dengan yang lainnya, maka butuh selalu duduk bersama dan silaturrahim,” jelasnya.
Sementara itu, Associate Professor Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta (UIA Jakarta) Salahudin Gaffar mengingatkan pentingnya pendekatan spiritual dalam membangun bangsa. Ia mengajak peserta untuk kembali kepada nilai-nilai ketuhanan sebagai landasan berpikir dan bertindak.
Dialog Kebangsaan di Asrama Haji Bekasi digelar sebagai upaya memperkuat komunikasi lintas sektor di tengah dinamika sosial yang berkembang. Meski tidak secara langsung dikaitkan dengan demonstrasi akhir Agustus, forum ini menjadi ruang bersama untuk membahas persoalan kamtibmas dan membangun sinergi antara tokoh masyarakat, aparat, dan pemerintah.
| Wanita di Bekasi Jadi Korban Perampasan, Pelaku Todongkan Celurit dan Gasak Motor Korban |
|
|---|
| Beraksi 15 Bulan, Pengoplos Gas Subsidi di Kabupaten Bekasi Kantongi Rp 230 Juta |
|
|---|
| Kapolri Temui Ulama di Ponpes Malang: Kami Butuh Nasihat |
|
|---|
| Kebijakan Nasional Adalah Realisasi dari Komitmen Global yang Dihasilkan Diplomasi |
|
|---|
| Menteri LH Sentil Pemprov Jakarta Tak Serius Atasi Sampah: Kirim 8.000 Ton Per Hari ke Bantargebang |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.