Polisi Tunggu Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Terapis Anak di Bawah Umur di Pejaten Jaksel
Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu menyatakan pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus tewasnya terapis inisial RTA (14) di belakang gedung TIKI, kawasan Pejaten, Jakarta Selatan masih diselidiki.
Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu menyatakan pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit.
Hal itu guna mengungkap pasti penyebab kematian.
Baca juga: 6 Fakta Tewasnya Terapis di Pejaten Jaksel: Diduga Korban TPPO, Kasus Jadi Perhatian Pramono Anung
AKP Citra juga menyebut bahwa korban tidak dalam kondisi hamil.
"Untuk penyebab kematian dan kondisi jenazah masih menunggu hasil otopsi tapi sejauh ini yg diketahui yang bersangkutan tidak dalam keadaan hamil," ucapnya kepada wartawan, Sabtu (11/10/2025).
Diharapkan dalam waktu dekat hasil autopsi akan diketahui.
"Hasil resminya kami masih menunggu saat ini kita dampingi proses otopsi dokter," luasnya.
Klarifikasi Pemilik Spa
Polisi akan meminta klarifikasi pemilik spa tempat korban bekerja.
Hal itu lantaran korban ternyata masih di bawah umur saat dipekerjakan sebagai terapis.
AKP Citra menuturkan korban berusia di bawah umur berdasarkan informasi kakak korban.
"Berdasarkan keterangan dari kakak koban kepada kami benar usia korban 14 tahun 7 bulan," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).
Baca juga: Terapis Wanita yang Tewas di Pejaten Masih di Bawah Umur, Polisi Selidiki Kemungkinan Unsur TPPO
Saat ini pihak kepolisian sudah mengirimkan sudah undangan klarifikasi.
"Sudah kirimkan undangan klarifikasinya nanti akan kita dalami cara perekrutannya," imbuh AKP Citra.
Polisi telah menerima laporan dari pihak keluarga korban terkait dugaan eksploitasi.
Dalam laporan tersebut, disebutkan korban sempat mengalami tekanan membayar uang sebesar Rp50 juta.
"Untuk laporan yang dilayangkan oleh kakak korban ini terkait eksploitasi, nanti lebih lanjutnya seperti apa akan kami dalami," ujar Citra.
Citra mengatakan penyidik juga akan memanggil keluarga korban untuk menggali lebih dalam soal dugaan tekanan tersebut, termasuk kaitannya dengan pekerjaan korban sebagai terapis di salah satu tempat spa di Pejaten.
Baca juga: Pemilik Delta Spa di Jaksel Dipanggil setelah Terapis Tewas Terjatuh, Dugaan TPPO Diselidiki
"Nanti kami lakukan pendalaman. Kemarin kami mau pendalaman ke keluarga, cuma dalam posisi masih berduka, jadi kami berikan waktu dulu. Setelah itu kami akan panggil keluarga untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” jelasnya.
Polisi menegaskan, jika ditemukan bukti adanya unsur eksploitasi terhadap korban, maka kasus ini bukan tak mungkin mengarah ke dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Kalau benar atau tidaknya (unsur perdagangan orang) perlu kita dalami dulu. Kami masih mencari fakta-fakta, petunjuk, dan alat bukti yang cukup. Nanti kalau semua sudah mencukupi, kami akan kabarkan lebih lanjut," katanya.
Hingga kini, polisi telah memeriksa sekitar 15 saksi, termasuk manajer spa, rekan sesama terapis, hingga pihak keamanan dan warga sekitar lokasi penemuan jasad.
Terapis Wanita yang Tewas di Pejaten Masih di Bawah Umur, Polisi Selidiki Kemungkinan Unsur TPPO |
![]() |
---|
Viral Pria Curi Handphone di Warung Cipete Jaksel, Pelaku Jual Barang Bukti Sebelum Ditangkap |
![]() |
---|
Kemnaker Bicara Arah Transformasi Kebijakan Ketenagakerjaan: Beri Perlindungan Bagi Pekerja |
![]() |
---|
Ibu Mertua Ungkap Kondisi Nadiem Makarim usai Jalani Operasi Wasir |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Dugaan Eksploitasi di Balik Kematian Terapis di Pejaten Jakarta Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.