Sistem Pemantauan Kualitas Udara DKI Terluas di Indonesia, 111 Stasiun Aktif Jaga Lingkungan
Jakarta memiliki 111 stasiun pemantau kualitas udara aktif yang terintegrasi, menjadikannya kota dengan sistem pemantauan udara terluas di Indonesia
“Ketika kualitas udara menurun, keputusan harus berbasis bukti, bukan perkiraan. Karena itu, keandalan data menjadi hal yang sangat krusial,” jelas Edward.
KLHK sendiri tengah memperluas cakupan pemantauan, khususnya di daerah dengan tingkat polusi tinggi. Langkah ini akan dilakukan melalui integrasi jaringan pemantauan hybrid yang menggabungkan data dari berbagai sumber, termasuk stasiun referensi milik pemerintah daerah, BMKG, sektor swasta, hingga lembaga penelitian. Saat ini, KLH sudah memasang 12 stasiun pemantau di Jabodetabek.
“Dengan sistem terintegrasi ini, pemantauan bisa dilakukan secara real-time dan memberikan gambaran kualitas udara yang lebih komprehensif di tingkat regional,” tutup Edward.
Baca juga: Pemprov DKI Perkuat Layanan Darurat, Hadirkan JakAmbulans dengan Tim Medis Reaksi Cepat
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Pemprov DKI Jakarta
Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU)
kualitas udara
SPKU
SDG11-Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
| Temuan ECOTON soal Mikroplastik di Udara: Ditemukan di 18 Wilayah, Tertinggi di Jakarta |
|
|---|
| Pemprov DKI Resmi Tetapkan Diskon Pajak untuk Konser, Pameran, hingga Kegiatan Olahraga di Jakarta |
|
|---|
| Jakarta Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, Ini Langkah Cepat Pemprov DKI Hadapi Suhu Capai 37°C |
|
|---|
| DPRD DKI akan Revisi Perda tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Sudah 20 Tahun Tak Pernah Diubah |
|
|---|
| Udara Jakarta Memburuk, Langkah Membumi Tawarkan Napas Baru Lewat Gaya Hidup Hijau |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.