Ledakan di Jakarta Utara
Siswa SMAN 72 Jakarta Masih Bingung Apakah Besok Kegiatan Belajar Mengajar Ditiadakan
Seorang siswa kelas X SMA 72 Jakarta berinisial C masih bingung apakah kegiatan belajar mengajar akan tetap dilakukan pada Senin (10/11/2025) besok.
Ringkasan Berita:
- Minggu (9/11/2025) siang suasana di SMA 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara sepi pasca ledakan
- Namun ada sejumlah siswa yang datang ke sekolah pada Minggu (9/11/2025) siang
- Siswa masih bingung apakah kegiatan belajar mengajar akan tetap dilaksanakan besok
- KPAI memastikan para siswa SMAN 72 Jakarta akan melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siswa SMA 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara masih ada yang datang ke sekolah pada Minggu (9/11/2025) siang usai terjadi ledakan pada Jumat lalu.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, SMA 72 Jakarta terlihat sepi. Hanya beberapa orang yang keluar masuk ke sekolah termasuk sejumlah anggota kepolisian.
Baca juga: 3 Hal Soal Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Diantar Ayah Pergi ke Sekolah
Pengamanan pun tak seketat seperti di hari kejadian dan satu hari setelah kejadian ledakan tersebut.Â
Terlihat, tak ada aparat keamanan yang berjaga di depan gerbang sekolah.
Seorang siswa kelas X SMA 72 Jakarta berinisial C masih bingung apakah kegiatan belajar mengajar akan tetap dilakukan pada Senin (10/11/2025) besok.
Â
Â
"Belum ada informasi (kegiatan belajar mengajar)," kata C saat ditemui Tribunnews.com di lokasi, Minggu.
Dia menyebut informasi yang didapat jika proses belajar siswa akan ditiadakan terlebih dahulu sampai situasinya kondusif.
"Iya (diliburkan), kayaknya masih nunggu situasi kondusif dulu. Tapi belum dapat info lanjutan lagi sih. Belum ada info lebih lanjut, kemungkinan iya (belum ada masuk)," tuturnya.
Baca juga: Polisi Temukan Kecocokan Barang Bukti di Rumah Terduga Pelaku dengan Lokasi Ledakan SMAN 72 Jakarta
C pun mengatakan saat ini masih trauma atas kejadian ledakan tersebut.Â
Apalagi, ada beberapa teman seangkatannya yang saat ini masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka.
"Iya ini ke sini mau nunggu temen-temen, buat jenguk temen angkatan kita masih dirawat di rumah sakit," tuturnya.
Besok Pembelajaran Daring
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini memastikan para siswa SMAN 72 Jakarta akan melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring, Senin (10/11/2025) besok.
Proses belajar tersebut tidak akan dilakukan dalam durasi sekolah seperti biasanya, melainkan sesuai kebutuhan.Â
Ia mengungkapkan dalam proses belajar tersebut para siswa juga akan didampingi tim psikolog.
Tim psikolog juga akan melakukan penilaian psikologis atau assesment dalam tahap pemulihan trauma tersebut.
Diketahui, insiden ledakan terjadi lingkunhan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang.
Ledakan tersebut mengakibatkan puluhan orang menjadi korban mengalami luka-luka.Â
Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan beberapa dibawa ke unit kesehatan sekolah.
Saat ini 96 orang tercatat sebagai korban, 14 orang di antaranya masih dirawat di Rumah Sakit Islam Cikini, 14 orang dirawat di RS Yarsi.
Satu orang lagi di ICU RS pertamina, sehingga total yang masih dirawat kurang lebih 29 dari 96 orang dan sisanya sudah dipulangkan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa terduga pelaku ledakan di SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah diamankan. Pelaku diketahui merupakan siswa di sekolah tersebut.
Hal itu disampaikan Kapolri usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
“Untuk terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan, anggota sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami,” kata Kapolri.
"Informasi sementara masih (pelajar) dari lingkungan sekolah tersebut," lanjutnya.
Kapolri menegaskan, penyelidikan dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Densus 88 Antiteror Polri.
“Tim gabungan baik dari Polda Metro, Densus, sedang melaksanakan pendalaman. Dan nanti akan diinformasikan lebih lanjut setelah hasil pendalaman lengkap,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolri menegaskan penyidik masoh belum dapat menyimpulkan motif pelaku. Termasuk, dugaan pelaku merupakan korban bullying di sekolah tersebut.
“Motif saat ini sedang kita dalami, berbagai macam informasi akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan,” jelasnya.
Â
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.