Selasa, 11 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Terduga Pelaku Bawa 7 Bahan Peledak di SMAN 72 Jakarta: 3 Tidak Meledak

Densus 88 Antiteror Polri mengatakan telah menyita sisa bahan peledak yang tidak meledak.

Editor: Erik S
Dok Tribunnews
PERAWATAN KORBAN - Salah satu korban ledakan di SMAN 72 Jakarta dibawa Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Yarsi, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025). Tujuh korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Yarsi, Tujuh korban itu terbagi menjadi satu red zone, lima yellow zone, dan satu green zone. Tribunnews/Jeprima 
Ringkasan Berita:
  • Tiga bahan peledak yang dibawa terduga pelaku tidak meledak
  • Terduga pelaku menggunakan remote control 
  • Dari total 96 korban ledakan, 29 dirawat di rumah sakit

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 mengungkapkan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara membawa tujuh peledak, Jumat (7/11/2025).

"Iya benar ada tujuh peledak," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, Minggu (9/11/2025).

Empat dari tujuh peledak itu, kata dia, antaranya meledak di dua lokasi.

Baca juga: Presiden Prabowo Kaji Pembatasan Game Online Sikapi Insiden Ledakan di SMA 72 Jakarta

"Tiga tidak meledak," tutur dia, secara singkat.

Mayndra mengatakan bahan peledak yang tidak meledak telah disita guna penyelidikan.

Tak dijelaskan lebih lanjut oleh Mayndra jenis peledak tersebut. 

29 orang dirawat

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025) siang.

Kapolri menjenguk para korban ledakan bersama Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah.

Ia menjelaskan, total ada 96 korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang berada di Kelapa Gading Jakarta Utara.

Sedangkan total yang dirawat di rumah sakit sampai saat ini ada 29 orang.

"Lainnya sudah bisa pulang dan mungkin juga dilaksanakan rawat jalan," kata Listyo Sigit.

29 korban tersebut di antaranya 14 orang dirawat di RS Islam Cempaka Putih, 14 orang dirawat di RS Yarsi, dan 1 orang dirawat di RS Pertamina.

"Secara umum kondisi korban 12 orang saat ini dirawat inap, sementara 2 orang masih dirawat di ICU, perlu ada penanganan khusus," kata Listyo Sigit.

Baca juga: Update Kondisi Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Masih Ada yang Dirawat di Ruang ICU

Perisiwa ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang.

Ledakan itu terjadi saat berlangsungnya salat Jumat di masjid yang berada di area sekolah.

Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan tersebut.

Menggunakan Remote Control Atau Pengendali Jarak Jauh

Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, diduga melibatkan perangkat pengendali jarak jauh atau remote control.

Kendati demikian, hal tersebut belum dapat dipastikan lantaran masih menunggu hasil analisis tim penjinak bom (Jihandak) dan Laboratorium Forensik Polri.

Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, Minggu (9/11/2025).

Budhi mengatakan, pihak Jihandak merupakan satuan yang berwenang menjelaskan detail teknis terkait bahan peledak maupun perangkat yang ditemukan.

“Nanti pihak jibom yang menjelaskan karena merekalah orang-orang yang lebih expert (ahli) di dalam menjelaskan barbuk ledakan,” ujar Budi.

Baca juga: TNI AL Tingkatkan Pengamanan di SMAN 72 Jakarta Pasca-Insiden Ledakan

Ia menuturkan, penyelidikan masih berlangsung dan melibatkan Densus 88 serta tim gabungan dari Polda Metro Jaya. 

Analisis lanjutan dilakukan guna mengetahui cara pelaku merakit serta mengoperasikan perangkat yang menyebabkan ledakan itu.

Budi menambahkan, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri saat ini sedang menganalisis jenis serbuk yang ditemukan di lokasi kejadian. 

Ia menegaskan, pihaknya belum dapat menyimpulkan sumber ledakan sebelum hasil pemeriksaan laboratorium keluar.

Masyarakat juga diminta tidak berspekulasi terkait hal tersebut.

“Apakah berasal dari bahan berbahaya atau tidak, itu domain Gegana dan Puslabfor. Hasilnya nanti akan disampaikan dalam rilis lengkap oleh Kapolri,” ucapnya.

Budi menambahkan, hingga kini belum ditemukan keterkaitan pelaku dengan jaringan teror. 

Meski begitu, Densus 88 tetap mendalami seluruh kemungkinan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan keterangan saksi-saksi.

Termasuk mendalami makna tulisan berbahasa Inggris seperti ‘Welcome to Hell’ dan ‘For Agartha’ yang terdapat pada senjata mainan itu.

“Hasil dari Densus 88, Puslabfor, Gegana, dan Reskrim akan dikompilasi agar informasi ke publik tidak bias,” tegasnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya melaporkan jumlah korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, bertambah menjadi 96 orang. 

Baca juga: Update Kondisi Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Masih Ada yang Dirawat di Ruang ICU

Ledakan terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang saat kegiatan salat Jumat berlangsung di masjid sekolah.

Jumlah tersebut meningkat dari data sebelumnya yang sempat menyebut ada 54 korban.

“Tadi disampaikan oleh Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih tentang jumlah korban. Kami tekankan jumlah korban 96 orang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto di Polda Metro Jaya, Sabtu (8/11/2025) malam.

Dari total korban tersebut, sebanyak 29 orang masih dirawat di sejumlah rumah sakit, sedangkan 67 orang lainnya sudah diperbolehkan pulang.

“Saat ini yang dirawat berjumlah 29 orang, dengan rincian 14 di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, 14 orang di Rumah Sakit Yarsi, dan satu di Rumah Sakit Pertamina. Sementara 67 orang lainnya sudah pulang ke rumah dalam kondisi lebih baik,” jelas Budi. 

Penulis: Ramadhan L Q

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Terduga Pelaku Bawa 7 Bahan Peledak di SMAN 72 Jakarta, yang Meledak

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved