Siswa SMP di Tangsel Dibully Sejak MPLS: Korban Rabun Akibat Dipukul Pakai Kursi Besi
Usai dihantam kursi besi, MH mulai mengalami gangguan kesehatan, mulai dari alami rabun
"Rencananya hari ini (melapor) . Pihak sekolah kaya lepas tanggung jawab gitu dari kita. Malah nyuruh kita, bukannya membantu gimana caranya pemulihan si korban," paparnya.
Penjelasan Ibunda
Noviyanti, ibunda korban, menceritakan berbagai aksi perundungan yang dialami anaknya.
Sejak MPLS, MH mengaku kepada Noviyanti bahwa saat itu dirinya dipukul pelaku sampai tiga kali.
"Pertama kali itu awalnya pas MPLS. Awal dari MPLS udah kena juga dia, ditabokin sampai tiga kali," ungkapnya saat disambangi di kediamannya, Kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin (10/11/2025).
Noviyanti mengatakan sejak saat itu anaknya kerap mendapat perlakuan kasar dari teman sebangkunya seperti ditendang dan dipukuli.
Baca juga: Pernah Jadi Korban Bully, Hana Saraswati Prihatin Marak Kasus Perundungan
Tak hanya itu, MH juga pernah ditusuk menggunakan sedotan pada bagian lengannya.
"Kalau lagi belajar ditendang lengannya. Asal nulis ditendang, sama punggungnya itu dipukul, sering ditusukin sama sedotan tangannya," ungkapnya.
Hingga puncaknya pada 20 Oktober 2025, MH diduga dihantam menggunakan kursi besi oleh pelaku di kelas saat jam istirahat.
Atas hal itu pun MH mengalami rabun mata sebelah kanan hingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Noviyanti mengaku awalnya sang anak enggan menceritakan kasus bullying yang dialaminya.
Sampai akhirnya dia mulai curiga lantaran MH kerap menabrak sesuatu saat sedang beraktivitas di rumahnya.
"Saya bilang, 'Abang kenapa sih matanya kaya gitu? kalau jalan kejedot mulu?' terus dia jawab 'gapapa mah' dia belum ngaku," kata Noviyanti seraya memperagakan percakapan dengan anaknya.
"Terus saya tanya lagi, 'Abang kenapa?' terus dia bilang 'tapi mama jangan kaget, jangan takut, jangan nyesek. Aku dijedotin sama temen aku'," sambungnya.
Baca juga: 5 Fakta Siswi SMP Bully Kakak Kelas di Sumsel, Pelaku Berlindung di Polres, Stiker WA Jadi Pemicu
Mendengar hal itu Noviyanti mengaku kaget dan terus mendalami terkait kejadian yang menimpa anaknya.
"Terus saya mikir, kok dijedotin tapi ada di tengah ubun-ubun gitu. Terus dia bilang, 'bukan dijedotin mah tapi dipukul pake bangku', bangku yang kursi sekolah besi itu," katanya.
Sumber: Tribun Tangerang
| Benarkah FN Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Korban Bullying? |
|
|---|
| Cek Gigi Berujung Temuan Diabetes, Kisah Umar Johan Ikut Program Periksa Kesehatan Gratis di Cilegon |
|
|---|
| Menengok Program MBG Mulai dari Dapur Hingga Disantap Anak Sekolah di Cilegon Banten |
|
|---|
| Kunci Jawaban 3.4 Jerat Hukum Pelaku Bullying, PINTAR Kemenag |
|
|---|
| Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Korban 'Broken Home' Tinggal Bersama Ayah, Ibunya Kerja di Luar Negeri |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.