Jumat, 14 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Soal Penyidikan Kasus Ledakan di SMAN 72, Polisi: Pemulihan ABH Pelaku Ledakan Jadi Prioritas Utama

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menyebut proses penyidikan kasus ledakan SMAN 72 masih menunggu pemulihan ABH terduga pelaku.

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
LEDAKAN SMAN 72 JAKARTA — Petugas kepolisian dan TNI AL berjaga di depan SMAN 72 Jakarta, Sabtu (8/11/2025), sehari setelah ledakan saat salat Jumat. Ledakan hebat itu menyebabkan 96 orang mengalami luka-luka. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menyebut proses penyidikan kasus ledakan SMAN 72 masih menunggu pemulihan ABH terduga pelaku. 

Terlebih saat ini pelaku peledakan atau ABH ini baru menjalani rangkaian operasi, sekaligus butuh pemulihan untuk luka-luka yang dideritanya.

"Ini (motif) juga masih proses pendalaman, mengingat kondisi ABH ini juga dalam proses pemulihan. Karena baru selesai melaksanakan operasi."

"Termasuk luka-luka yang dialami juga masih perlu pemulihan. Jadi kami mohon waktu, rekan-rekan penyidik masih bekerja secara maraton," jelasnya.

Baca juga: 6 Fakta Ledakan SMAN 72 Jakarta, Total 96 Korban, Ditemukan 7 Bom Rakitan hingga Pelaku Pakai Remote

Pelaku Ledakan Bom di SMAN 72 Jalani Operasi Dekompresi Tulang Kepala

Kabiddokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol dr. Martinus Ginting mengungkap satu pasien yang diketahui adalah terduga pelaku atau anak berkonflik dengan hukum (ABH) telah menjalani operasi dekompresi tulang kepala oleh tim gabungan dokter bedah saraf dan bedah plastik di RS Polri.

“Kami memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan intensif baik fisik maupun psikologis, agar proses pemulihannya berjalan optimal,” katanya.

Kombes Martinus menuturkan  sejak pertama kali kejadian, tim kesehatan bergerak cepat sesuai prinsip golden period—periode emas penanganan medis yang menentukan peluang pemulihan pasien.

“Begitu kami menerima informasi, kami langsung membuka posko dan berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit, seperti RS Islam, RS Yarsi, dan beberapa klinik di sekitar lokasi," ungkapnya.

Baca juga: Densus 88 Ungkap 6 Figur yang Menginspirasi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Dokter kepolisian memegang teguh prinsip menangani korban secepat mungkin agar kondisi mereka dapat tertangani secara maksimal.

Menurut dr. Martinus, para korban mengalami beragam luka mulai dari luka bakar, gangguan pendengaran, syok akibat kehilangan darah, hingga cedera kepala dan patah tulang tengkorak. 

Beberapa korban juga mengalami gangguan pernapasan dan luka akibat serpihan logam di lokasi ledakan.

“Prioritas utama kami adalah keselamatan dan pemulihan korban termasuk satu anak yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, semua pasien kami tangani dengan penuh tanggung jawab dan empati,” ucapnya.

Baca juga: Proses Hukum Pelaku Ledakan SMAN 72 Dipastikan Sesuai UU Perlindungan Anak & Sistem Peradilan Anak

Luka yang Dialami Pelaku Ledakan SMAN 72

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin menerangkan, luka di kepala yang dialami terduga pelaku, diduga diakibatkan oleh keinginannya untuk meledakkan diri.

Menurut Kombes Iman, terduga pelaku yang merupakan anak berkonflik dengan hukum berupaya meledakkan bom di bagian kepalanya.

“Sengaja meledakkan itu di bagian kepalanya,” ujar Kombe Iman saat konferensi pers penanganan insiden ledakan SMAN 72 Jakarta di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Dari hasil penyelidikan ada dua ledakan di lokasi, pertama terjadi di masjid sekolah menggunakan alat pemicu remote.

Baca juga: Rangkaian Kegiatan Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Berdasarkan Rekaman Kamera CCTV

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved