Ekonomi Jakarta Positif, Tapi Risiko Ketimpangan hingga Inflasi Pangan Masih Mengintai
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris, mengapresiasi capaian ekonomi Jakarta sepanjang 2025.
Ia juga menyoroti lambatnya sejumlah proyek strategis daerah, mulai dari pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, transportasi publik, hingga penanganan banjir dan penurunan muka tanah—proyek yang seharusnya menjadi fondasi bagi daya saing Jakarta dalam jangka panjang.
Fahira menegaskan bahwa pencapaian yang sudah diraih saat ini hanya akan bermakna jika diikuti konsistensi, inovasi, dan penguatan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat.
“Ekonomi Jakarta memang sedang berada dalam fase positif, tetapi capaian angka tidak boleh membuat kita abai terhadap pekerjaan rumah yang masih besar. Pertumbuhan investasi, penurunan pengangguran, dan meningkatnya pendapatan daerah harus benar-benar diterjemahkan menjadi peningkatan kualitas hidup warga,” ujarnya.
Sebagai penutup, ia menyebut bahwa Jakarta hanya dapat mempertahankan posisinya sebagai kota global jika terus memperbaiki fondasi struktural dan memastikan manfaat ekonomi menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Ekonomi Jakarta Sepanjang 2025
Sepanjang 2025, perekonomian DKI Jakarta bergerak dalam tren moderat dengan pertumbuhan yang masih ditopang sektor perdagangan, jasa, dan transportasi.
Sebagai pusat aktivitas keuangan nasional, Jakarta terus menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia, meski menghadapi tekanan dari perlambatan global dan dinamika harga komoditas.
Pertumbuhan ekonomi Ibu Kota pada 2025 diperkirakan berada di kisaran 5,1–5,3 persen, sejalan dengan pemulihan konsumsi masyarakat pascapandemi serta peningkatan mobilitas dan belanja rumah tangga.
Sektor perdagangan besar dan eceran tetap menjadi kontributor utama PDRB, didorong oleh ekspansi ritel modern, penjualan digital yang tumbuh dua digit, dan peningkatan daya beli kelas menengah.
Industri informasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan stabil akibat meluasnya penggunaan layanan digital, fintech, dan adopsi teknologi kecerdasan buatan di berbagai lini bisnis.
Dari sisi ketenagakerjaan, tingkat pengangguran terbuka Jakarta menurun ke kisaran 6 persen, ditopang pemulihan sektor perhotelan, restoran, transportasi, dan hiburan yang kembali beroperasi penuh.
Namun, tantangan ketimpangan pendapatan dan kebutuhan peningkatan kualitas tenaga kerja masih mencolok, terutama di tengah percepatan digitalisasi industri.
Di sisi fiskal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat kebijakan fiskal produktif dengan fokus pada pembangunan transportasi publik, penataan kota, penerapan Low Emission Zone, dan infrastruktur sosial seperti sekolah dan fasilitas kesehatan.
Realisasi investasi di Jakarta juga menunjukkan tren positif, didorong oleh proyek properti skala besar, data center, dan industri kreatif.
Profil Singkat Fahira Idris
Fahira Idris adalah Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta yang telah menjabat sejak 2014 dan terpilih selama tiga periode.
Lahir pada 21 Mei 1968, ia menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Hubungan Internasional di Universitas Prof. Dr. Moestopo dan melanjutkan studi S2 Komunikasi di Universitas Mercu Buana.
Sumber: Tribunnews.com
| Strategi Pramono Turunkan Tingkat Pengangguran: Gelar Job Fair dan Pelatihan Kerja |
|
|---|
| Polisi Benarkan Ayah Tiri Alvaro Tewas, tapi Bukan di Sel Tahanan, Sudah Ditetapkan Jadi Tersangka |
|
|---|
| Kampanye Hari Anti Kekerasan Perempuan dan Anak 2025, Pemprov DKI Siap Wujudkan Jakarta yang Aman |
|
|---|
| Alex Iskandar Ayah Tiri Alvaro Kiano Akhiri Hidup Minggu Dini Hari di Polres Jakarta Selatan |
|
|---|
| Percakapan Terakhir Alvaro dengan sang Kakek, Minta Susu hingga Tugimin Merasa Iba |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/fahira-idris_20160516_131441.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.