Senin, 24 November 2025

Strategi Pramono Turunkan Tingkat Pengangguran: Gelar Job Fair dan Pelatihan Kerja

Pemprov DKI Jakarta gelar job fair dan pelatihan kerja untuk turunkan tingkat pengangguran.

Editor: Content Writer
HO/IST
PENURUNAN PENGANGGURAN JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengeluarkan data Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2025. Jakarta menjadi salah satu provinsi yang mengalami penurunan pengangguran cukup signifikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2025 pada awal November lalu. Untuk kategori provinsi, Jakarta tercatat sebagai wilayah dengan penurunan tingkat pengangguran paling signifikan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di ibu kota turun menjadi 6,05 persen pada Agustus 2025, atau turun 0,16 persen dari posisi 6,21 persen pada Agustus 2024.

Capaian ini disoroti Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam acara Press Conference APBD 2025 di Balairung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/11/2025). “Tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun menjadi 6,05 persen sampai dengan Agustus 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya,” ujar Pramono.

Penurunan TPT tersebut terutama didorong oleh meningkatnya penyerapan tenaga kerja di beberapa sektor utama, yakni perdagangan (23,01 persen), pengangkutan dan pergudangan (23,01 persen), serta akomodasi dan makanan-minuman (12,67 persen).

Pramono menjelaskan, berbagai upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, termasuk penyelenggaraan bursa kerja yang juga ramah disabilitas, ikut berkontribusi terhadap perbaikan kondisi ketenagakerjaan. Ia menilai pertumbuhan positif ini semakin menegaskan posisi Jakarta sebagai kota jasa dan hub perdagangan regional.

“Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus menggelar bursa kerja dan upskilling bagi penyandang disabilitas secara berkala. Upaya ini memberikan ruang bagi mereka untuk mendapatkan kesempatan kerja yang setara di Jakarta,” kata Pramono.

Gelar Bursa Kerja dan Pelatihan

PEMPROV DKI BURSA KERJA

Salah satu gelaran bursa kerja terbesar yang diadakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Job Festival 2025, baru saja berlangsung pada 13–14 November 2025 di Kartika Expo Balai Kartini, Setiabudi, Jakarta Selatan. Sebanyak 12.000 lowongan kerja ditawarkan oleh 90 perusahaan, mencakup peluang kerja dalam negeri maupun luar negeri.

Acara dua hari ini menargetkan kunjungan sekitar 10.000 pencari kerja. Dari total lowongan, 7.600 posisi diperuntukkan bagi tenaga kerja luar negeri, sementara 5.400 lainnya untuk dalam negeri.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Tetapkan Skema Pengurangan dan Pembebasan PBB-P2 Terbaru

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Syaripudin, mengatakan bahwa minat bekerja di luar negeri terus meningkat seiring tingginya permintaan dari perusahaan asing. Namun, salah satu kendala utama yang masih dihadapi adalah kemampuan berbahasa asing.

“Padahal, kemampuan bahasa menjadi faktor penting untuk bersaing di pasar tenaga kerja global, terutama bagi mereka yang ingin bekerja di Jepang, Korea, atau negara lainnya,” ujar Syaripudin.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemprov DKI Jakarta menyediakan pelatihan bahasa asing di seluruh Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) yang tersebar di lima wilayah kota. Program ini mencakup pelatihan bahasa Jepang, Mandarin, dan Korea yang diberikan gratis selama 60 hari.

Menurut Syaripudin, pelatihan tersebut telah terakreditasi dan bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) serta lembaga bahasa resmi, sehingga peserta dapat memperoleh sertifikasi yang diakui secara internasional.

Selain pelatihan bahasa, pemerintah juga mendorong konsep pelatihan ganda atau paket bundling. Dengan konsep ini, peserta tidak hanya dibekali keterampilan teknis, seperti mekanik atau teknik mesin, tetapi juga kemampuan berbahasa asing yang mendukung kebutuhan industri.

“Dengan demikian, lulusan pelatihan memiliki nilai tambah dan peluang lebih besar untuk diterima perusahaan asing atau ditempatkan di luar negeri melalui skema kerja sama pemerintah dan swasta,” tuturnya.

Lebih jauh, Syaripudin menambahkan bahwa Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan skema pembiayaan untuk membantu calon tenaga kerja memenuhi kebutuhan administrasi keberangkatan, seperti pembuatan paspor, visa, hingga tiket perjalanan. Skema tersebut dapat berupa dukungan langsung dari perusahaan pengguna tenaga kerja maupun bantuan pemerintah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved