Pesawat Sukhoi Jatuh
Tim SAR Gabungan Keluhkan Sulitnya Air di Puncak Salak
Tim SAR Gabungan yang berasal dari TNI, Polri, PMI, dan sejumlah relawan lainnya mengeluhkan sulitnya air bersih
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Tim SAR Gabungan yang berasal dari TNI, Polri, PMI, dan sejumlah relawan lainnya mengeluhkan sulitnya air bersih di lokasi evakuasi Pesawat Shukoi Superjet 100 di Puncak Salak Satu, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Air yang dikirimkan lewat helikopter hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang turun ke tebing Manik.
Tentu saja hal tersebut membuat Tim SAR Gabungan banyak mengalami dehidrasi. "Air harus diirit-irit karena tidak ada mata air di sini," ucap seorang relawan dari Pramuka Cianjur, Reza, Senin (14/5/2012).
Bahkan untuk buang air besar pun Tim SAR Gabungan hanya menggunakan tisu atau dedaunan yang ada di sekitarnya.
Untuk air minum, orang-orang yang berada di lokasi evakuasi Puncak Salak Satu saling berbagi.
Hal tersebut menjadi ladang penghasilan buat masyarakat yang ada di sekitar Gunung Salak, mereka rela ke atas puncak Salak Satu untuk menjual minuman mineral.
Namun, tentu saja harganya berbeda. Mereka menjualnya dengan harga tiga kali lipat dari harga normal.
BACA JUGA:
Penyerahan Barang dan Jasad ke Keluarga Dilakukan Bersamaan
Sebelum Sukhoi Jatuh, Heyder Ingin Seharian di Bandara Halim