Tolak Jadi Petinggi BUMN, Sandiaga Uno Pastikan Tetap Bantu Erick Thohir
Meskipun menolak tawaran Erick Thohir untuk menjadi petinggi BUMN, Sandiaga Uno memastikan akan tetap membantu Menteri BUMN tersebut.
Penulis:
Widyadewi Metta Adya Irani
Editor:
Wulan Kurnia Putri
Perusahaan pun menawarkan pemegang polis untuk memperpanjang jatuh tempo (rollover) hingga satu tahun berikutnya.
Selang setahun, masalah bertambah.
Jiwasraya menyampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahwa perusahaan butuh dana Rp 32,98 triliun.
Ini demi memperbaiki permodalan sesuai ketentuan minimal yang diatur OJK atau risk based capital (RBC) 120 persen.
Erick Thohir Soal Sandiaga Masuk BUMN
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir memastikan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno kecil kemungkinan menjadi pejabat BUMN.
"Enggak mungkin," ujar Erick Thohir di Kantor Kemenkopolhukam, Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019), seperti yang diberitakan Kompas.com.
"Saya rasa Pak Sandi sudah memposisikan dirinya sebagai politikus, beliau banyak roadshow ke daerah-daerah," sambungnya.
Erick menuturkan, untuk bergabung ke BUMN, Sandi perlu mengundurkan diri dari jabatannya di Partai Gerindra.
Karena itu, menurut Erick, kans Sandi untuk bergabung ke BUMN sangatlah kecil.
"Saya rasa kansnya sangat kecil," tutur Erick.
"Tanya saja Pak Sandi, tapi saya rasa sangat kecil," sambung Menteri BUMN, yang dikenal bersahabat dengan Sandiaga itu.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Ardito Ramadhan/Deti Mega Purnamasari)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Kabar Ditawari Kursi Bos BUMN, Begini Jawaban Sandiaga Uno"