Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Debat Sengit dengan Abraham Samad Soal PDIP Tak Taat Hukum, Masinton Pasaribu: Jangan Ada Framing!
Mantan Ketua KPK, Abraham Samad terlibat perdebatan panas dengan Anggota DPR Fraksi PDI-P, Masinton Pasaribu pada Senin (13/1/2020).
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua KPK, Abraham Samad terlibat perdebatan panas dengan Anggota DPR Fraksi PDI-P, Masinton Pasaribu pada Senin (13/1/2020).
Abraham Samad mengungkapkan, seharusnya partai besar seperti PDI-P dapat menjadi contoh dalam menaati hukum yang ada.
Hal ini terkait kabar bahwa gagalnya tim penyidik KPK dalam menggeledah Kantor DPP PDI-P karena dihalangi oleh petugas markas banteng tersebut.
Pernyataan Abraham Samad ini langsung mendapat respon keras dari Masinton.
Politisi PDI-P ini meminta Abraham Samad untuk tidak menggiring opini seolah partainya tidak patuh dengan hukum.
Karena menurut Masinton, adanya penolakan penggeledahan ini dikarenakan KPK tidak mampu menunjukkan surat tugasnya.
Silang pendapat ini terjadi dalam program 'Kabar Petang' yang videonya diunggah kanal YouTube tvOneNews, Senin (13/1/2020).

Mulanya Abraham Samad menyinggung bahwa orang-orang di KPK sudah memiliki pengalaman dalam hal penggeledahan.
Terlebih yang akan digeledah merupakan partai besar seperti PDI-P.
Tentu kedatangan mereka sudah sesuai dengan aturan yang ada.
"Menurut saya orang di KPK ini bukan anak kemarin sore, dia tahu ini mau datang di kantor PDIP Perjuangan," ujarnya.
"Kantor pemenang pemilu, yang kami harus betul-betul punya aturan yang sudah lengkap, baru kami datang kesana," imbuhnya.
"KPK paham betul bahwa segala administrasi yang sifatnya legalistik itu harus dipersiapkan," jelas Abraham Samad.
Mantan Ketua KPK ini menjelaskan lebih lanjut terkait tindakan KPK yang seharusnya dilakukan agar penggeldahan saat itu tetap berjalan.
Abraham Samad juga menyinggung PDI-P sebagai partai pemenang harus memberikan contoh yang baik.