Sabtu, 16 Agustus 2025

Kerumunan Massa di Acara Rizieq Shihab

Gatot Nurmantyo Bela Habib Rizieq Shihab: Kalau Adil, Periksa Semua yang Berkumpul

Gatot Nurmantyo menyebut penegakkan hukum di Indonesia sudah tebang pilih, tanpa mengedepankan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

surabaya.tribunnews.com/yusron naufal putra
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo. 

Menurutnya, dirinya dan para habib di Indonesia telah didik oleh guru-guru terdahulu, tidak boleh melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah.

Kalau sudah diterima masyarakat melalui Pemilu, kata Habib Rizieq, suka atau tidak suka, adil atau tidak adil maka harus tetap menghormati pemerintahan.

Baca juga: Habib Rizieq Mengaku Jalani Observasi dan Akan Berkala Diperiksa Rapid Test hingga Swab PCR

"Tapi kita harus bersikap objektif, kebijakan yang dikeluarkan bagus, yang baik harus kita apresiasi, kita terima dan jalankan bersama. Kebijakan-kebijakan yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara, kebijakan yang menindas rakyat wajib kita kritisi," kata Habib Rizieq.

"Mengkritik pemerintahan yang sah itu bukan makar, mengkritik pemerintahan yang sah itu bukan pemberontakan. Ini yang perlu saya jelaskan, kita ahli sunah wal jamaah, ini negeri dakwah di mana kita mengajak orang untuk berbuat baik, termasuk para penguasa dan pemerintah ayo kita berbuat baik," sambung Habib Rizieq.

Habib Rizieq menyebut pemberontakan dapat saja dilakukan jika pemerintah melakukan pembantaian kepada para ulama, habaib, maupun umat muslim.

Baca juga: Massa Geruduk Rumah Ibunda Mahfud MD, Polisi Sebut Aksi Terkait Pemanggilan Habib Rizieq Shihab

Namun, pemerintahan saat ini dinilai tidak melakukan hal tersebut dan akhirnya tidak pantas melakukan pemberontakan.

"Tidak boleh kita melakukan pemberontakan, kecuali dalam konteks para habaib, ulama, umat Islam dibantai terjadi pembunuhan itu dalam konteks bela diri, dalam hukum agama dan hukum international itu dibenarkan, semoga itu tidak terjadi di NKRI," papar Habib Rizieq.

Baca juga: Jelang Reuni 212, Kaus Bergambar Habib Rizieq dengan Slogan Revolusi Akhlak Laris Manis

"Jadi jangan digambarkan revolusi akhlak itu revolusi berdarah, revolusi makar, revolusi pemberontakan, revolusi menjatuhkan pemerintahan yang sah, tidak," kata Habib Rizieq.

Untuk terwujudnya revolusi akhlak, kata Habib Rizieq, semua komponen bangsa harus bersama-sama terlibat untuk berdialog dan membuka diri, tanpa saling menyalahkan.

"Jadi untuk menuju ke arah ini kita harus buka pintu dialog. Kita harus selalu membuka diri untuk bicara dengan pihak mana saja, kita harus siap mengkritik dan kita juga harus siap dikritik, jangan merasa paling benar sendiri, paling suci sendiri, tidak ada yang maksum diantara kita, jika ini ada kelalaian, kita saling koreksi," ujarnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan