Senin, 1 September 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Kuasa Hukum Rizieq Tanggapi Pengakuan Terduga Teroris yang Ingin Serang SPBU Demi Tuntut HRS Bebas

Kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar mengatakan,kesaksian terduga teroris yang mengaku sebagai simpatisan FPI adalah bentuk upaya penggiringan opini

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Tribunnews/JEPRIMA
Kuasa hukum dari Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar saat memberikan keterangan pers kepada awak media di depan gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2020). Aziz Yanuar ikut buka suara mengenai pengakuan empat terduga teroris yang menyeret nama Rizieq Shihab untuk melakukan penyerangan. Aziz menyatakan, kesaksian terduga teroris yang mengaku sebagai simpatisan Front Pembela Islam (FPI) adalah bentuk upaya penggiringan opini. 

"Saya Bambang Setiono mengaku bahwa menjadi simpatis FPI sejak awal Desember 2020. Bergabung majelis Latif Alyasin," kata Bambang.

Bambang menyatakan dirinya mengetahui pembuatan bom aseton peroksida (TATP) yang dilakukan Zulaimi Agus atas perintah Husein Hasni.

Ia juga mengakui telah merencanakan penyerangan bom molotov terhadap toko usaha hingga tokoh warga keturunan.

Satu di antara terduga teroris bernama Bambang Setiono mengaku akan melakukan aksi teror
Satu di antara terduga teroris bernama Bambang Setiono mengaku akan melakukan aksi teror dengan meledakkan Pom Bensin untuk menuntut pembebasan Rizieq Shihab.

"(Keterlibatan saya) membuat bahan dari black powder dari Zulaimi Agus di Sukabumi," kata Bambang dalam video yang beredar pada Sabtu (3/4/2021) lalu.

"Merencanakan penyerangan di SPBU dengan menggunakan bom molotov untuk menuntut bebasnya HRS dan merencanakan aksi pelemparan bom warga keturunan atau toko usaha milik warga keturunan," tambahnya.

Ia juga mengaku telah merencanakan aksi penyerangan dengan ketapel dan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo di daerah Jakarta.

Tak hanya itu, Bambang juga merencanakan untuk memberikan serbuk bahan peledak ke sejumlah daerah.

Baca juga: Pengakuan Terduga Teroris: Dari Motivasi hingga Pelajari Membuat Bom dan Ilmu Tekbal

"Merencanakan pemberian serbuk HCL03 terhadap setiap DPC dan DPW wilayah Bandung melalui Habib Mukri dan wilayah Brebes melalui Habib Hasan," ungkap dia.

Bambang memastikan, pengakuannya dalam video tersebut merupakan tanpa paksaan dari pihak manapun.

"Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya-benarnya tanpa paksaan dari pihak manapun," jelasnya.

Sementara, terduga teroris lainnya bernama Zulaimi Agus mengakui perbuatannya sebagai salah satu perakit bom aseton peroksida (TATP).

Sejumlah pasukan Brimob bersiaga diatas motor membawa senjata di Kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kis(1/4/2021). Ledakan bom di Gereja Katdral, Makasar dan penembakan teroris di Mabes Polri membuat  petugas keamanan meningkatkan penjagaaan di kawasan ibu kota. (WARTAKOTAHenry Lopulalan)
Sejumlah pasukan Brimob bersiaga diatas motor membawa senjata di Kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kis(1/4/2021). Ledakan bom di Gereja Katdral, Makasar dan penembakan teroris di Mabes Polri membuat petugas keamanan meningkatkan penjagaaan di kawasan ibu kota. (WARTAKOTAHenry Lopulalan) (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)

Bukan hanya perakit, dia juga orang yang dipercaya mengajar dalam merakit bom kepada kelompoknya.

Dalam sebuah video yang tersebar di kalangan awak media, Zulaimi mengakui sempat mengajar merakit bom kepada sejumlah orang.

Dia mengajarkan keahliannya itu di rumah terduga teroris lainnya bernama Habib HH di Condet, Jakarta Timur.

"Saya mengajarkan cara pembuatan TATP tersebut kepada Habib HH, Jeri, Malik, Naufal dan Bang Jun di rumah Habib Husein di garasi," kata Zulaimi.

Baca juga: Terduga Teroris Zulaimi Agus Beberkan Alasannya Menjadi Pembuat dan Pengajar Bom Aseton Peroksida

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan