Rabu, 27 Agustus 2025

Polisi Tembak Polisi

Ini Kesaksian Putri Candrawathi soal Dugaan Pelecehan, Bandingkan dengan Pernyataan Pengacara Yosua

Putri Candrawathi menyebut Brigadir J masuk ketika ia tengah tidur di rumah pribadi di Magelang pada 7 Juli 2022 lalu.

DOK. PN Jaksel/ISTIMEWA
Putri Candrawathi dan Brigadir J. Membandingkan keterangan Putri Candrawathi dengan pengacara Brigadir J soal dugaaan kejadian pelecehan di Magelang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membandingkan keterangan Putri Candrawathi dengan pengacara Brigadir J soal dugaaan kejadian pelecehan di Magelang.

Putri Candrawathi kembali menjalani persidangan lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2023).

Putri Candrawathi memberi keterangan sebagai terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Putri Candrawathi menyebut Brigadir J masuk ketika ia tengah tidur di rumah pribadi di Magelang pada 7 Juli 2022 lalu.

Hal ini disampaikan Putri Candrawathi saat menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santoso.

“Sekarang saya mau tanya kapan saudara sadar bahwa Yosua masuk ke kamar saudara,” tanya Hakim Wahyu dalam persidangan, Rabu, dilansir Kompas.com.

Mendengar pertanyaan itu, Putri Candrawathi berujar, saat itu dirinya tengah beristirahat di rumahnya.

Kemudian, Putri Candrawathi tiba-tiba mendengar suara pintu yang terbuka.

Baca juga: Putri Candrawathi: Dalam Hidup Saya Bukan Penyesalan Tapi Pembelajaran

“Waktu itu saya tertidur terus terdengar pintu kayak dibuka keras kayak ‘gruk’ begitu terus saya membuka mata saya,” ucap Putri Candrawathi.

Sebut Brigadir J Sudah Ada di Dekat Kakinya

Hakim Wahyu lalu meminta Putri Candrawathi tidak perlu menjelaskan secara detail soal tindakan Brigadir J ketika masuk ke kamarnya.

Putri Candrawathi pun menyebut, Brigadir J tiba-tiba sudah berada di dekat kakinya.

“Yosua sudah ada di dekat kaki saya,” jawab Putri dengan suara bergetar menahan tangis.

Pengacara Brigadir J

Sebelumnya, pihak Yosua Hutabarat atau Brigadir J menyebut soal pelecehan seksual memang hanya cerita karangan dari Putri sendiri.

"Memang Susi dan Kuat tak tahu karena itu cuma karangan, halusinasi atau tuduhan (dari Putri) yang bertujuan memfitnah orang yang sudah meninggal. Awalnya, kejadian disebut di Duren Tiga, tak tahunya laporan naik sidik, akhirnya di-SP3 (berhenti) karena terbukti rekayasa. Mereka pindah kalau lokus dan tempus dari Jakarta ke Magelang," ucap kuasa hukum keluarga Yosua, Martin Simanjuntak, Desember lalu.

Ia meyakini kebohongan-kebohongan soal kasus pembunuhan terhadap Yosua, akan terungkap dengan sendirinya.

"Namanya kebohongan akan terungkap. Ferdi Sambo dan Putri anggap bodoh hakim, jaksa pun diasumsikan bodoh," kata Martin.

Martin menambahkan, motif pembunuhan Yosua berawal dari Putri yang menggoda tapi Yosua tak tergoda.

Selanjutnya, Putri pun bercerita soal pelecehan kepada Ferdy Sambo.

Ia, ketika itu, juga menanggapi hasil pemeriksaan poligraf terdakwa Putri Candrawathi.

Diberitakan sebelumnya, istri Ferdy Sambo yang juga merupakan terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J disebut terindikasi berbohong berdasarkan hasil pemeriksaan poligraf.

Hal tersebut terungkap saat sidang lanjutan yang dihadirkan beberapa saksi ahli di PN Jakarta Selatan, pada Rabu (14/12/2022).

Ahli poligraf dari Polri, Aji Febrianto Ar-Rosyid mengatakan hasil tes poligraf Putri Candrawathi adalah -25 (minus dua puluh lima) yang berarti terindikasi berbohong.

Begitu pula dengan Ferdy Sambo, sang suami.

Putri Candrawathi mendapat beberapa pertanyaan sama yang diulang hingga tiga kali.

Di antaranya:

Apakah berselingkuh dengan Yosua?

Apakah berselingkuh dengan Yosua di Magelang?

Apakah berselingkuh dengan Yosua selama di Magelang?

Putri menjawab seluruh pertanyaan itu dengan tidak.

Soal ini, pengacara keluarga Brigadir J yakni Martin Lukas Simanjuntak mengaku pihaknya tidak sepakat jika hasil poligraf mengesankan Brigadir J atau Yosua ada perselingkuhan dengan Putri Candrawathi.

Menurut Martin Lukas Simanjuntak, yang sangat mungkin naksir bukanlah Yosua tetapi Putri Candrawathi.

“Saya secara garis besar nggak setuju loh ya (dengan hasil poligraf Putri Candrawathi yang terindikasi menjawab bohong saat mengatakan tidak ada hubungan asmara dengan Yosua). Karena menurut saya yang naksir berat sama almarhum itu adalah Bu PC, almarhum tidak naksir,” ucap Martin dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (15/12/2022).

Martin lebih lanjut menilai pertanyaan soal perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Yosua dalam tes poligraf terjadi karena adanya isu pemerkosaan tanpa ada bukti kuat.

Baca juga: Putri Candrawathi Menangis Usai Ditanya Hakim Alasan Dijadikan Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J

“Kenapa bisa timbul pertanyaan seperti itu, karena mereka sendiri yang mendalilkan adanya pemerkosaan tapi tidak ada bukti,” ucap Martin.

Lantas, dikonfirmasi bagaimana dengan hasil poligraf yang ada titipan pertanyaan dari penyidik Mabes Polri.

Martin mengaku tidak mempermasalahkan dan menganggap hal tersebut sebagai sebuah kewajaran untuk mengungkap ada atau tidak konspirasi terdakwa dalam perkara ini.

“Kalau pertanyaan saya yakin, pertanyaan pasti memang titipan, karena ahli ini kan tidak punya kepentingan dalam penyidikan, yang punya kepentingan siapa, penyidik. Tentu pertanyaan itu akan datang dari penyidik atau jaksa penuntut umum melalui petunjuk atau P19,” ujarnya.

Sebut Brigadir J sebagai sosok yang arogan

Putri Candrawathi mengungkapkan Brigadir J adalah sosok yang arogan.

Ia mengaku pernah menegur almarhum karena pernah memarahi tukang ojek setelah menyenggol di jalan raya.

Teguran itu disampaikan Putri Candrawathi lewat Bripka RR.

"Saya minta tolong Dek Ricky karena Dek Ricky paling senior di situ, jadi dia bersifat mengayomi Adc lainnya yang juniornya."

"Waktu itu saya minta Dek Ricky untuk menyampaikan ke Dek Yosua agar selalu mengingatkan ke yang lainnnya juga bahwa tidak arogan di jalan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Putri Candrawathi mencontohkan sikap arogan Brigadir J saat berada di jalan raya.

Ia mengaku pernah melihat sebanyak dua kali, dimana Brigadir J memarahi seorang tukang ojek.

Saat itu, Putri Candrawathi menegur langsung Brigadir J.

"Karena pernah dua kali Yosua itu menyenggol tukang ojek, lalu dia buka kaca dia marah ke tukang ojek itu."

"Akhirnya saya yang minta maaf ke tukang ojeknya, saya bilang ke Yosua saat itu, 'Jangan arogan Dek, kasian tukang ojeknya' itu dua kali dia begitu," ungkapnya.

Karena itu, Putri Candrawathi menyatakan dirinya meminta agar Bripka RR mengingatkan para ajudan untuk tidak arogan di jalan raya.

Khususnya, para ajudan juga diminta untuk mentaati lalu lintas yang berlaku.

"Saya bilang ke Dek Ricky waktu itu, minta tolong untuk menyampaikan jangan arogan di jalan dan tetap hati-hati supaya tidak tabrakan, dan juga waktu itu Yosua sering menceritakan teman-temannya."

"Kalau misalkan teman-temannya ada yang tidak berkenan sama dia, dalam arti pekerjaannya tidak dikerjakan," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan