Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2024

AHY: Demokrat-Nasdem Sepakat Jadi Garda Terdepan Tolak Wacana Sistem Proporsional Tertutup

AHY menyampaikan sistem pemilu proporsional tertutup tidak relevan dengan perkembangan dan perubahan zaman yang telah bangsa Indonesia lewati.

Tribunnews.com/Fersianus Waku
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjamu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023). AHY menyatakan Partai Demokrat bersama Nasdem akan jadi garda terdepan untuk menolak wacana sistem pemilu proporsional tertutup. 

Sedangkan dalam sistem proporsional tertutup, pemilih hanya memilih partai politiknya saja.

Perbedaan lainnya, pada sistem proporsional terbuka penetapan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak. 

Sementara dengan proporsional terbuka maka penetapan calon terpilih ditentukan berdasarkan nomor urut.

Jika partai mendapatkan dua kursi maka calon terpilih adalah nomor urut 1 dan 2.

Inisiasi Bersama

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bahwa pertemuan NasDem ke kantor DPP Demokrat merupakan inisiasi bersama.

"Tentunya ini inisiasi bersama keinginan bersama. Seperti halnya ketika kami waktu itu mengunjungi Nasdem. Mas AHY dan Pak Surya Paloh sepakat kalau boleh begitu kita datang," kata Herzaky di kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (22/2/2023).

Herzaky melanjutkan seperti sebelumnya misalnya Pak SBY mendatangi Pak Surya Paloh juga kunjungan balasan ketika SBY di Amerika.

Lalu Pak Surya Paloh mendatangi menjenguk ketika Pak SBY sedang sakit sehingga beliau melakukan kunjungan balasan.

Baca juga: Surya Paloh dan AHY Bahas Persoalan Kebangsaan, Jubir Partai Demokrat: Diantaranya Sistem Pemilu

"Lalu kemudian Mas AHY beserta rombongan DPP kita sudah merangkai koalisi perubahan. Mas AHY juga kami data ke sana (Kantor NasDem) bersilahturahmi dengan Pak Surya Paloh dan teman-teman NasDem," sambungnya.

Kemudian Herzaky mengungkapkan bahwa koalisi NasDem, Demokrat dan PKS merupakan koalisi yang setara.

"Dan apa yang kita lakukan merupakan konsesus bersama. Kita bertiga melakukan setiap langkah apapun melakukan kalkulasi secara detail terarah dan terperinci," lanjutnya.

Lalu terkait kesepakatan secara De Jure dikatakan Herzaky itu hanyalah masalah waktu saja.

"Kalau kesepakatan bersama berdasarkan De Jure itu masalah tempo saja. Karena kita tahu bersama-sama perjuangan melakukan perubahan ini tidak akan mudah politik ini kan terjadi bukan di ruang hampa," sambungnya.

Herzaky melanjutkan tetapi terjadi ada reaksi.

Pertemuan seperti ini bagaimana menjalani komunikasi, bersilaturahim untuk bisa mengantisipasi berbagai hal.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved