Minggu, 17 Agustus 2025

Jefri Nichol Begabung dengan Massa Aksi yang Menolak UU Cipta Kerja di Depan Gedung DPR RI

Aktor Jefri Nichol ikut bergabung dengan massa aksi yang menggelar demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta

Penulis: muhammad abdillahawang
Editor: Daryono
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Aktor Jefri Nichol hadir di tengah-tengah ribuan massa aksi mahasiswa menolak Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (6/4/2023). Aktor Jefri Nichol ikut bergabung dengan massa aksi yang menggelar demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. 

Sebelumnya, aksi yang berlangsung di depan Gedung DPR RI itu sempat memanas.

Aksi tersebut memanas ketika para massa mulai mendekati pagar Gedung DPR RI.

Hal itu ditambah seruan dari orator yang berada di atas mobil komando yang menginstruksikan untuk menggoyang-goyang pagar gedung DPR RI.

"Teman-teman, bagi yang punya semangat lebih. Ayo kita goyangkan pagar Gedung DPR," kata seorang orator di atas mobil komando.

Instruksi tersebut disambut dengan massa aksi khususnya para laki-laki yang langsung mendekati pagar Gedung DPR.

Kemudian orator memimpin ritme untuk merobohkan pagar gedung tersebut.

Para mahasiswa juga melemparkan berbagai benda seperti batang bambu, botol bekas, batang tanaman, dan lainnya ke dalam halaman Gedung DPR.

Bahkan mahasiswa juga membawa tikus yang kemudian dilepaskan ke halaman gedung wakil rakyat tersebut.

Setelah keadaan yang semakin tidak kondusif, polisi memberikan imbauan kepada para massa aksi.

"Silakan melakukan penyampaian pendapat dengan tertib," tegas polisi, melalui pengeras suara dari dalam Gedung DPR RI.

"Wajah-wajah Anda kami shooting, akan kami rekam jika kalian melakukan perusakan," ucap polisi.

Aksi massa yang sebagian besar mahasiswa itu tetap bertahan sampai malam, sekira pukul 19.40 WIB.

Para mahasiswa juga terus meneriakkan kata "Revolusi" sambil terus mencoba merobohkan pagar.

Sementara itu petugas kepolisian yang bertugas mengamankan jalannya aksi mengingatkan ke para mahasiswa bahwasannya waktu penyampaian aspirasi telah habis.

Polisi juga terus mengimbau agar para massa aksi tidak melakukan pengerusakan.

"Kami dari Polres Metro Jakarta Pusat mengimbau kepada para peserta aksi untuk tidak melakukan tindakan anarkis," kata seorang polisi, melalui pengeras suara.

"Jangan merusak fasilitas umum. Tunjukkan bahwasanya kita adalah kaum intelektual yang bisa diteladani oleh masyarakat," sambung polisi.

(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang/Ibriza Fasti Ifhami)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan