Hari Buruh
May Day 2023, Bakal Ada Deklarasi Kecil dan Capres 2024 dari Partai Buruh?
Disebut-sebut bakal ada deklarasi koalisi kecil hingga pernyataan Partai Buruh soal Capres 2024, tapi Bawaslu sudah wanti-wanti.
Penulis:
Theresia Felisiani
Adapun pada peringatan Hari Buruh atau May Day yang jatuh pada Senin, 1 Mei 2023 mendatang, puluhan ribu buruh akan menggelar aksi di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta Pusat.
Pelaksanaan aksi akan berlangsung mulai pukul 09.30 hingga 12.30 WIB.
Partai Buruh dan organisasi serikat buruh lainnya akan bergabung dengan target massa 100 ribu orang.
Sampai Sabtu ini, kata dia, jumlah yang sudah terkonfirmasi akan hadir sebanyak 50 ribu orang.
"Jumlah massa diperkirakan sekitar target kami 100 ribu orang, tetapi baru terkonfirmasi hari ini 50 ribu orang lebih akan ikut aksi massa di depan Istana dan Gedung MK," kata Said Iqbal.
Para buruh yang ikut meramaikan aksi May Day pada 1 Mei mendatang berasal dari berbagai wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Setelah aksi di Istana dan Gedung MK selesai, massa buruh akan bergeser menuju Istora Senayan. Di lokasi ini digelar May Day Fiesta yang berlangsung sampai pukul 17.00 WIB.
Pada acara May Day Fiesta nanti, akan diisi oleh pidato-pidato para pimpinan buruh, beberapa deklarasi, serta orasi politik dari Presiden Partai Buruh.
Beberapa kandidat calon presiden juga disebut Said Iqbal bakal hadir. Namun saat ini nama-nama tersebut belum ada yang mengonfirmasi untuk hadir.
Partai Buruh Akan Buat Pernyataan Sikap Soal Capres 2024 Saat May Day
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan pihaknya akan mendeklarasikan pernyataan sikap soal sosok calon presiden yang akan didukung dalam Pilpres 2024.
Deklarasi ini akan disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Buruh atau May Day yang jatuh pada Senin 1 Mei 2023.
"Partai Buruh akan membuat pernyataan sikap siapa calon presiden yang diusung pro buruh dan kelas pekerja," kata Said Iqbal dalam konferensi pers daring, Sabtu (29/4/2023).
Ia menegaskan bahwa capres yang akan mereka usung adalah sosok yang pro buruh dan pro terhadap kelas pekerja.
Adapun syarat paling utama lanjut Said Iqbal, sosok capres tersebut tidak pro terhadap Omnibus Law Cipta Kerja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.