PAN Tanggapi Manuver Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo: Kader Militan Harus Tunduk Kepada Partai
Tak hanya itu, manuver tersebut juga dikaitkan sebagai upaya Budiman mendorong duet Prabowo dan Ganjar Pranowo sebagai capres dan cawapres.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Malvyandie Haryadi
Namun begitu, Budiman enggan menegaskan apakah manuvernya sebagai upaya agar adanya duet Prabowo-Ganjar di Pilpres. Dia hanya menyatakan keinginannya pilpres dalam satu putaran.
"Pokoknya harus bersatu kesepakatan, harus ada persatuan itu, antara kaum nasionalis itu supaya solid, satu putaran, lanjutkan perjuangan programnya Pak Jokowi," jelasnya.
Ia menuturkan penyatuan kaum nasionalis menjadi hal yang penting. Sebab, Budiman tidak mau nantinya kaum nasionalis justru saling bertengkar dalam pemilu kali ini.
"Kita berbicara soal harus ada persatuan kaum nasionalis, harus ada persatuan kaum nasionalis, itu aja. Jangan berkelahi gitu loh," ungkapnya.
Ia pun menilai Prabowo dianggap sebagai tokoh senior yang bisa menyatukan kaum nasionalis tersebut. Karena itu, kedatangannya ke Kertanegara tidak bisa diartikan dukungan kepada Prabowo.
"Oh, tidak ada urusannya. Kita ingin mengatakan bahwa Indonesia ini serius, pemilu ini serius, saatnya pemimpin-pemimpin ngomong visi, sama-sama ngomong visi kapal ini mau dibawa kemana. Itu udah cukuplah selama bertahun-tahun ini sekedar sensasi," tukasnya.
Puan: Bakal Ada Kejutan Soal Sekjen PDIP, Kita Tunggu Saja |
![]() |
---|
Abdul Razak Nasution Kembali Jadi Ketua Umum PP Himmah, Ini Rekomendasi Muktamar untuk Pemerintah |
![]() |
---|
Profil Marsdya TNI Deny Muis, Jenderal Bintang Tiga Kini Jabat Panglima Korpasgat |
![]() |
---|
Bahlil Bantah Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana untuk Membahas Munaslub Golkar |
![]() |
---|
4 Fakta Tiga Mantan Kader PDIP Solo Gabung PSI, Semuanya Eks Anggota DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.