Reshuffle Kabinet
Hubungan Jokowi-Surya Paloh Ternyata Sangat Dekat Seperti Kakak-Adik, Pernah Rayakan Ultah Berdua
Willy menyatakan hubungan dan kedekatan Surya Paloh dan Presiden Jokowi memiliki keunikan yang tidak bisa dicerna secara normatif.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Reshuffle atau perombakan kabinet dilakukan Presiden Jokowi awal pekan ini.
Menteri Komunikasi dan Informasi dari Partai Nasdem Johhny G Plate yang tersangkut kasus hukum diganti.
Namun penggantinya bukan dari Partai Nasdem melainkan koordinator relawan Jokowi (Projo) Budi Arie.
Publik kemudian menganggap hubungan Jokowi dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh kian renggang.
Tidak berselang lama setelah pergantian kabinet dilakukan, Presiden Jokowi dan Surya Paloh melakukan pertemuan di Istana Negara Jakarta, Senin (17/7/2023).
Lalu apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa Surya Paloh terlihat gembira dengan wajah berbinar-binar usai pertemuan dengan Jokowi?
Baca juga: Wajah Surya Paloh Berbinar-binar Usai Bertemu Jokowi di Istana
Berikut dirangkum Tribunnews.com, Kamis (20/7/2023):
Seperti Kakak-Adik
Pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo dinilai telah mencairkan suasana Nasdem dengan Istana yang membeku beberapa waktu belakangan.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menjelaskan hubungan Surya Paloh dengan Jokowi seperti satu keluarga abang dan adik.
Dalam pengamatan Willy Surya saat satu sama lain berulang tahun keduanya saling memberi selamat. Pernah satu waktu, saat Presiden Jokowi ulang tahun datang ke kediaman Surya Paloh.
Mereka merayakan berdua, Surya membawa kue untuk Jokowi. Keduanya juga berdoa bersama untuk merayakan ulang tahun Jokowi.
"Jadi ini sebuah relasi antara abang dan adik, ya memang kita harus akui siapa sih manusia yang tidak merasakan up and down (hubungan). Kemarin lagi up cari lagi, namanya orang berjauhan ruang dan waktu sekian lama melahirkan kerinduan bisa dicairkan dengan pertemuan kemarin," ujar Willy di Satu Meja the Forum Kompas.TV, Rabu (19/7/2023).
Willy menyatakan hubungan dan kedekatan Surya Paloh dan Presiden Jokowi memiliki keunikan yang tidak bisa dicerna secara normatif.
Pertemuan di Istana pada Senin (17/7/2023), telah membuktikan keunikannya. Meski ada perbedaan dalam politik, namun Surya tetap menemui Presiden Jokowi.
"Pertemuan itu harus kita lihat adalah sikap dewasa dari mereka berdua mempertontonkan perbedaan sebuah keniscayaan dan kemudian ini membuat realitas politik kita panas tetapi tetap adem, itulah Nasdem," ujar Willy.
Terkait pergantian Johnny G Plate di posisi Menkominfo, Willy menyatakan Nasdem menerima sepenuhnya keputusan dari Presiden Jokowi.
Di internal juga tidak ada pembahasan siapa yang akan direkomendasikan Nasdem kepada Presiden Jokowi sebagai pengganti Johnny.
"Fokus Nasdem tidak lagi kepada portofolio, tapi bagaimana komitmen menyelesaikan koalisi pendukung pemerintah sampai selesai. Apa hikmah yang kita ambil dari proses ini peluang penyalahgunaan kekuasaan Nasdem jadi semakin kecil," ujar Willy.
Adapun pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi berlangsung di Istana Merdeka Senin sore (17/7/2023).
Surya Paloh Gembira Usai Pertemuan
Pengamat Politik Burhanudin Muhtadi mengatakan ada maksud tertentu di balik itu.
"Apa itu sesuatu yang kebetulan? Atau ada hal yang disampaikan? Tentunya ada pesan politik yang dilakukan Presiden Jokowi karena dilihat dari timing yang dilakukan Jokowi, meski kalau sesuai kebutuhan sudah 2 bulan kursi Menkominfo kosong. Dan menurut saya Presiden Jokowi ada maksud tertentu," ungkap Burhanudin Muhtadi dalam Talk Show Satu Meja di Kompas.TV, Rabu (20/7/2023).
Dia mengatakan terlalu spekulatif sekali membicarakan hal itu karena setelahnya ada pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh yang bisa dibilang pertemuan itu sangatlah mahal.
Padahal sebelumnya, seperti diketahui hubungan Jokowi dan Surya Paloh sempat panas dingin pasca NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai Capres dari NasDem.
"Pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh, menurut saya sangat mahal pertemuan itu. Ada hubungan panas dingin kedua tokoh yang sebelumnya dekat.
Tapi setelah pertemuan keduanya, pertemuan itu kalau kita baca dari wajah Bang Surya setelah bertemu media, wajah bang surya berbinar-binar sekali. Menurut saya apa yang disampaikan Bang Surya di media menunjukkan suasana hati pasca pertemuan," kata Burhanuddin.
Menurut dia membaca peta politik jangan semata-mata yang tersurat tapi tersirat.
"Termasuk dari air muka bang Surya. Termasuk ketika memberitahukan pertemuan itu ke media soal pertanyaan Jokowi soal cawapres Anies kan senyum Bang Surya penuh makna itu," kata dia.
Burhanuddin menambahkan meski tidak mengganti dua menteri lainnya dari kader NasDem, Presiden Jokowi tetap memperlihatkan sikapnya terhadap partai itu yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres di luar radar istana.
Berkaca dari pengalaman di pemerintahan sebelumnya dan perombakan menteri di masa pemerintahan Jokowi, jika terjadi pergantian menteri dari unsur partai politik, presiden pasti meminta partai politik tersebut mengirim kader pengganti.
"Berkurangnya jatah NasDem dari tiga menteri menjadi dua menteri karena faktor politik. Kasus hukum atau kinerja itu hanya menambah alasan untuk kriteria politik presiden. Kebetulan di NasDem ada kasus hukum yang melibatkan Johnny G Plate, tapi kalau misalnya masih baik hubungannya penggantinya dari Nasdem," ujar Burhanuddin.
Reshuffle Kabinet
Prabowo Tak Reshuffle Kabinet, Anggota DPR Minta Para Menteri Jangan Memperkeruh Suasana |
---|
Prabowo: Menteri-menteri Saya Bekerja Dengan Baik |
---|
Prabowo: Saya Tidak Ada Rencana Reshuffle Kabinet |
---|
Pengamat Politik Nilai Reshuffle Kabinet Sudah Layak Dilakukan Presiden |
---|
Wacana Rencana Reshuffle Kabinet Mencuat Usai Elite Gerindra Temui Megawati, Istana: Belum Ada Ya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.