Kamis, 21 Agustus 2025

HUT Kemerdekaan RI

Kaesang Menang Busana Terbaik Lewat Pakaian Adat Minahasa, Ini Makna Filosofis di Baliknya

Ini makna filosofis dari pakaian adat yang dipakai Kaesang Pangarep sehingga ia memenangkan lomba baju adat di Istana Negara.

instagram @erinagudono
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dan istri, Erina Gudono mengenakan pakaian adat dari suku Minahasa, Sulawesi Utara dalam peringatan HUT ke-78 RI di Istana Negara, Kamis (17/8/2023). Pakaian adat tersebut membuat Kaesang menjadi salah satu pemenang dalam ajang busana terbaik. Erina pun turut menjelaskan makna filosofis dari pakaian adat tersebut. 

Ia meraih peringkat kelima dibawah Kaesang yang menempati posisi keempat.

Adapun para pemenang ini memperoleh hadiah berupa sepeda dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berikut para pemenang pakaian adat terbaik di HUT RI ke-78 di Istana Negara.

1. Raja Amarasi, pakaian adat Nusa Tenggara Timur (NTT)

2. Gretty, pakaian adat Bengkulu

3. Kohar, pakaian adat Banyuwangi

4. Kaesang Pangarep, pakain adat dari Suku Minahasa, Sulawesi Utara

5. Sri Mulyani, pakaian adat Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

Jokowi Pakai Pakaian Adat Singkok Singkepan Ageng

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa wartawan rangka memperingati HUT Ke-78 Indonesia pada hari ini, Kamis, (17/8/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa wartawan rangka memperingati HUT Ke-78 Indonesia pada hari ini, Kamis, (17/8/2023). (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Sementara, dalam edisi HUT RI tahun ini, Jokowi mengenakan pakaian adat Singkok Singkepan Ageng.

Deputi Bidang Pers, Protokol, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengungkapkan pakaian yang dikenakan Jokowi kerap dikenakan oleh raja-raja Pakubuwono Surakarta.

"Presiden Joko Widodo mengenakan baju daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng. Ageman ini dipakai oleh para raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat dalam acara Enggar soho Tedhak Loji," ujar Bey dalam keterangannya.

Bey mengungkapkan Enggar Eggar soho Tedhak Loji adalah acara di mana raja keluar dari keraton dengan menaiki kereta kuda dan dikawal perangkat keraton untuk melihat kondisi masyarakat.

"Dalam pelaksanaannya, di sepanjang jalan Sang Raja membagikan uang dan makanan sebagai rasa cinta kasih kepada kawulonya atau bisa disebut turuba (turun ke bawah)," katanya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Ari Welianto)

Artikel lain terkait HUT Kemerdekaan RI

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan