Warga Desa Mundu, Klaten, Jawa Tengah memanfaatkan biogas dari kotoran sapi untuk keperluan sehari-hari, termasuk menyalakan kompor untuk memasak. (Doc LPTP Surakarta)
Dampak langsungnya termasuk membuat kandang-kandang ternak menjadi lebih bersih.
Pasalnya, sebelum adanya program biogas binaan dari pabrik AQUA Klaten ini masyarakat dihadapkan pada masalah pembuangan limbah kotoran sapi.
Seringkali kala itu kotoran sapi tak dibuang secara optimal, termasuk ke sungai, sehingga menciptakan bau tak sedap, terlebih saat musim hujan.
Tidak jarang limbah tersebut menumpuk karena sebelumnya hanya dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
"Karena kalau buang kotoran sapi sembarangan kualitas lingkungan, air dan ekosistem alam lainnya bisa rusak," imbuh Pono.
Pono menyebut satu sapi per hari menghasilkan sekitar 15 kg kotoran.
"Bayangkan saja 15 kg kotoran sapi dibuang begitu saja setiap hari, lama-lama pasti akan menjadi masalah lingkungan," kata Pono.
Maka dari itu program energi terbarukan itu pun datang menjadi solusi, warga Desa Mundu pun bisa panen energi biogas setiap hari, dan terhindar dari pencemaran lingkungan.
Cetak Ahli Pembuat Digester
Digester biogas di Desa Mundu, Klaten, Jawa Tengah. Warga desa memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk memproduksi biogas. Biogas ini dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu petromax penerangan jalan hingga menyalakan kompor di dapur warga. (Doc LPTP Surakarta) ((Doc LPTP Surakarta))
Pelatihan berbasis proyek dan percontohan program biogas yang dilakukan AQUA Klaten terbilang sukses.
Program ini juga mencetak ahli-ahli baru pembuat digester dari kalangan warga, Pono satu di antaranya.
Pono kini telah banyak membantu membangun digester biogas di desanya.
Kini total di Desa Mundu terdapat 80 digester biogas, sementara di Padukuhan tempat Pono tinggal di mana terdapat 5 RT terdapat 40 digester.
Rupanya Pono membantu membangun digester biogas tidak hanya di Desa Mundu saja, tapi juga beberapa wilayah di Indonesia.
Ia sempat diterbangkan menuju Langkat, Sumatera Utara (Sumut) lantaran dipercaya oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) untuk mengerjakan proyek pengembangan biogas di sana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.