Jumat, 15 Agustus 2025

Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi

Jejak Gus Muhdlor: Dulu Hilang saat OTT KPK, Muncul di Kampanye Prabowo, Kini Jadi Tersangka

Begini jejak Gus Muhdlor dalam pusaran korupsi dugaan penerimaan potongan insentif di BPPD Sidoarjo.

Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali saat dijumpai wartawan di sela-sela pemeriksaannya oleh KPK, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (16/2/2024). Begini jejak Gus Muhdlor dalam pusara korupsi dugaan penerimaan potongan insentif di BPPD Sidoarjo. 

Dikutip dari Kompas.com, Gus Muhdlor tampak berada di atas panggung dengan mengenakan kemeja biru, kain lurik, dan sandal.

"Seng teko (yang dari) Tulangan ngacung, seng nutup dalan wong (yang menutup jalan orang) Krembungan, seng teko MSB (Muslimah Sidoarjo Bershalawat) ngacung," ujar Gus Muhdlor menyapa massa yang hadir.

Dalam sambutannya, Gus Muhdlor mengatakan, pembangunan Indonesia saat ini sudah dalam lajurnya.

Oleh karena itu, sekarang yang diperlukan adalah melanjutkannya.

"Indonesia sekarang sudah di rel pembangunan yang sangat baik, diakui enggak diakui. Jawa Timur (Jatim) hari ini sudah di rel pembangunan yang baik," kata Gus Muhdlor kepada massa yang datang.

Dengan demikian, Gus Muhdlor menyebut, Prabowo Subianto merupakan sosok yang pas menjadi pengganti Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden berikutnya.

"Kalau Pak Jokowi sudah berhasil, maka otomatis harus dilanjutkan pembangunannya, yang bisa melanjutkan, yang merepresentasikan. Yang menggambarkan Jokowi hari ini adalah Pak Prabowo," jelasnya.

Diperiksa KPK sebagai Saksi, Sempat Bantah Terima Uang

Kemudian, pada 16 Februari 2024 lalu, KPK akhirnya memanggil Gus Muhdlor sebagai saksi ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Kekayaan Segini

Setelah diperiksa, Gus Muhdlor pun membantah menerima uang dugaan kasus korupsi tersebut.

Dia mengungkapkan bahwa kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi Pemkab Sidoarjo untuk mengelola pemerintahan secara transparan.

"(Menerima uang) ndak, secara umum yang bisa kami sampaikan semoga ini jadi pembelajaran bagi kita semua, untuk lebih mengelola transparansi serta memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat Sidoarjo," ucapnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Ilham Rian Pratama)(Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan