Pilkada Serentak 2024
Megawati Apresiasi Hakim MK: Akhirnya Konstitusi Menembus Benteng Kekuasaan
Dalam pidatonya, ia pun sempat menyinggung potensi kebangkitan Orde Baru apabila para hakim MK tidak menggunakan hati nuraninya.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangam sekaligus Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengucapkan beribu terima kasih kepada para hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
Megawati menyatakan pada akhirnya konstitusi mampu menembus benteng kekuasaan.
Dalam pidatonya, ia pun sempat menyinggung potensi kebangkitan Orde Baru apabila para hakim MK tidak menggunakan hati nuraninya.
Baca juga: Megawati Beri Peringatan ke Airin hingga Andika: Kalau Ndak Menang Ada Risiko
Hal tersebut disampaikannya dalam acara pengumuman bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah gelombang ketiga yang diusung PDI Perjuangan di kantor DPP PDI Perjuangan Menteng Jakarta Pusat pada Senin (26/8/2024).
"Kan akhirnya Konstitusi ini menembus benteng kekuasaan. Lah orang bener. Saya beribu-ribu terima kasih sama hakim-hakim MK, masih punya nurani," kata Megawati.
"Karena kalau baca pidato saya. Kan saya suruh baca lagi yang waktu itu saya sudah bilang, wah wah wah kalau MK-nya kayak begini padahal itu yang saya buat, waduh ini Orde Baru bisa muncul lagi lho. MK yo masa' begitu. Tapi ini rupanya sudah balik ini," sambung dia.
Baca juga: Megawati Minta Airin Pakai Baju Merah Hitam: Kalau Mau Masuk Partai, Ya Masuk
Namun Megawati mengingatkan agar para kader PDI Perjuangan tidak terlena.
Menurutnya, saat ini orang-orang sudah mulai merasa nyaman karena tidak pernah ada sengketa.
Akan tetapi, menurutnya masih ada yang menikmati kenyamanan tersebut tanpa mau melihat lagi banyak masyarakat yang kesusahan," kata dia.
"Karena apa ya? Itu yang mungkin saya selalu bilang Indonesia katakan damai, tidak ada sengketa. Jadi orang mulai merasa nyaman. Tapi nyamannya ada yang tidak benar. Terus saya bilang ini maksudnya ke zona nyaman. Sudah nggak mau melihat, masih banyak orang yang susah," kata Megawati.
Ia pun berbicara tentang peran mahasiswa dalam aksi menolak revisi Undang-Undang Pilkada yang digelar di sekitar kompleks parlemen Senayan Jakarta pada Kamis (22/8/2024) lalu.
Megawati juga mengaku mengikuti pemberitaan dan informasi terkait dengan aksi tersebut khususnya terkait penangkapa sejumlah pengunjuk rasa.
Menurutnya hal tersebut menunjukkan saat ini mahasiswa telah memahami situasi.
"Terus kemarin itu, kan terus mengikuti ya. Jangan adik-adik pikir ibu nggak mengikuti lho. Terus enak saja, ditangkap sampai 300-an ya. Terus kemarin saya suruh ini (kader PDIP) itu, saya suruh dia ngelihatin duluan. Bener toh. Habis itu terus yang lain juga datang. Waduh, Saya pikir, enak saja, duluan kita lah. Daripada mereka. Gawat," kata dia.
Pilkada Serentak 2024
Air Sungai Kering Hambat Distribusi Logistik PSU Pilgub Papua, 2 Distrik Berpotensi Coblos Susulan |
---|
KPU - Bawaslu Bakar 2.884 Surat Suara PSU Pilgub Papua Rusak dan Berlebih di Kota Jayapura |
---|
Wamenko Polkam: Persiapan PSU Pilkada di Papua, Boven Digoel, hingga Barito Utara Sudah 100 Persen |
---|
Wamendagri: Jangan Sampai PSU Lagi, Mitigasi Harus Tuntas |
---|
Ketua KPU RI Ungkap Dinamika Baru Pilkada Kabupaten Bangka: Dari Calon Tunggal Menjadi 5 Paslon |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.