Kasus Korupsi Minyak Mentah
Soal Aksi Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Kejagung Tegaskan Itu Dilakukan Oknum, Bukan PT Pertamina
Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan aksi mengoplos atau blending dari Premium dan Pertalite ke Pertamax ini dilakukan oleh oknum, bukan PT Pertamina
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Tiara Shelavie
"Momentum ini juga menjadi momentum bagi kami untuk terus semakin introspeksi diri dan tentunya melihat apabila ada area atau celah, untuk kemudian kita semakin meningkatkan tata kelola perusahaan agar jauh lebih baik ke depan," kata Simon saat jumpa pers dengan Jaksa Agung RI ST Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Meski begitu, pihaknya kata Simon, sangat menghormati proses hukum yang sedang ditangani oleh penyidik Kejaksaan Agung RI.
Baca juga: Kasus Korupsi Pertamina Jadi Momen Bersih-bersih di BUMN, Jaksa Agung: Kalau Ada Korupsi Kita Sikat
Kata dia ke depan, PT Pertamina akan melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan transparan.
Salah satunya, Simon telah memberikan kontak call center 135 untuk pengguna atau masyarakat yang mengeluhkan layanan Pertamina.
"Tentunya kami sangat menghormati proses hukum dan menunggu sampai proses hukum ini selesai. Tentunya Pertamina sebagai perusahaan yang terus melaksanakan kegiatan operasional dengan tata kelola yang baik, transparan dan akuntabilitas yang tinggi," ujar dia.
Terkuat dengan kualitas BBM yang saat ini beredar di seluruh SPBU Pertamina, Simon menyatakan, pihaknya telah melakukan uji rutin setiap tahun bekerjasama dengan Lemigas.Â
Baca juga: Komisi XII DPR Pertimbangkan Bentuk Pansus Terkait Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak di Pertamina
Di mana diklaim dia, dalam hasilnya menunjukkan, kualitas produk BBM Pertamina sudah sesuai standar spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM.
"Bukan hanya karena ada kejadian ini, tapi ini sudah adalah suatu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Lemigas kepada badan usaha hilir termasuk salah satunya adalah Pertamina," kata dia.
Adapun pengambilan sampel pengujian oleh Lemigas itu kata dia, dilakukan di 75 tempat kilang termasuk di Terminal Pertamina Plumpang, begitu juga di 33 SPBU yang tersebar antara lain di Jakarta, Depok, Bogor dan Tangerang Selatan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rizki Sandi Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.