Senin, 29 September 2025

Polisi Gugur Ditembak di Lampung

Insiden 3 Polisi Tewas Ditembak saat Gerebek Judi Sabung Ayam Dipicu Jatah Setoran?

Tak hanya oknum TNI, oknum Polisi juga diduga terlibat judi sabung ayam, disebut-sebut insiden 3 polisi ditembak buntut jatah uang setoran.

TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA
ARENA SABUNG AYAM - Terjadi penembakan yang mengakibatkan tiga personel polisi tewas di area sabung ayam di Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025). Lokasi sabung ayam yang digerebek polisi di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, dikenal sebagai daerah rawan kejahatan dan peredaran senjata api rakitan. Tak hanya oknum TNI, oknum Polisi juga diduga terlibat judi sabung ayam, disebut-sebut insiden 3 polisi ditembak buntut jatah uang setoran.TRIBUNNEWS/TRIBUN LAMPUNG/AKBAR PERMANA PUTRA 

Adapun tiga personel kepolisian korban penembakan itu adalah Kepala Polsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Ajun Inspektur Dua Anumerta Petrus Apriyanto, dan Bintara Satreskrim Polres Way Kanan Brigadir Satu Anumerta M Ghalib Surya Ganta. Mereka ditemukan tewas tertembak saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Senin petang.

POLISI TEWAS DITEMBAK - Kolase foto 3 anggota polisi di Way Kanan, Lampung meninggal dunia saat gerebek lokasi judi sabung ayam, Senin (17/3/2025). Berikut daftar nama polisi yang menjadi korban tembak orang tak dikenal sata gerebek arena sabung ayam
POLISI TEWAS DITEMBAK - Kolase foto 3 anggota polisi di Way Kanan, Lampung meninggal dunia saat gerebek lokasi judi sabung ayam, Senin (17/3/2025). Berikut daftar nama polisi yang menjadi korban tembak orang tak dikenal sata gerebek arena sabung ayam (Dok. Humas Polda Lampung via Kompas)

 

Perputaran Uang di Judi Sabung Ayam Menggiurkan

Eko menuturkan, berdasarkan keterangan dua anggota TNI tersebut, pejabat Polsek Negara Batin dan pejabat Pos Ramil Negara Batin memiliki hubungan baik. Pejabat Polsek Negara Batin yang dimaksud adalah almarhum Lusiyanto, sedangkan pejabat Pos Ramil Negara Batin adalah Peltu Lubis.

Dalam komunikasi yang baik tersebut, kedua pihak rutin berinteraksi dan saling mendukung. Mereka pun sama-sama mengetahui adanya tren judi sabung ayam di wilayah mereka. Sebab, judi sabung ayam itu sudah berjalan dalam waktu yang relatif lama, yakni sekitar setahun terakhir.

Selain itu, judi sabung ayam di wilayah itu sudah menjadi semacam konsorsium yang menarik minat atau mengundang orang-orang dari luar daerah. Buktinya, ada sejumlah kendaraan dengan nomor polisi dari luar Lampung, seperti kode plat A yang berasal dari Banten dan kode plat BG yang berasal dari Sumsel.

Daya tarik tinggi itu karena judi sabung ayam memiliki nilai profit yang menggiurkan. Atas dasar itu, selain oknum TNI, tidak menutup kemungkinan oknum kepolisian ikut menerima bagian dari profit tersebut. 

”Sebagai kegiatan yang sangat menarik, info soal judi sabung ayam itu pasti sampai ke polsek dan tidak mungkin tidak ada profit yang diambil,” ujar Eko.

Hanya saja, kata Eko, belakangan, ada komunikasi yang tidak baik sehingga menimbulkan gejolak antara pejabat Polsek Negara Batin dan pejabat Pos Ramil Negara Batin. Hal itu yang diduga memicu peristiwa yang tidak diharapkan yang menyebabkan tiga polisi tewas tertembak. ”Info ini jadi bagian yang sedang diinvestigasi dan kita sedang menunggu hasil investigasi tersebut,” ujarnya.

Baca juga: 6 Fakta Arena Sabung Ayam Tempat 3 Polisi Ditembak: 5 Bulan Beroperasi, Sempat Tutup Sebelum Puasa

Saat diminta ketegasan apakah penjelasan panjang lebar itu mengonfirmasi isu dalam video viral di akun Tiktok satr1a6, Eko menyatakan, jawabannya bisa iya dan bisa tidak. Namun, dia kembali menekankan bahwa judi sabung ayam sudah berlangsung lebih kurang setahun di Negara Batin. Judi itu pun sudah jadi tren dan menarik minat banyak orang dari luar Negara Batin hingga luar provinsi.

Dengan kekuatan intelijen masing-masing, pihak kepolisian ataupun TNI setempat dinilai tahu praktik perjudian tersebut. Kedua pihak juga diduga sama-sama mendapat profit dari perjudian tersebut. ”Tidak ada sabung ayam yang tidak ada taruhannya. Judulnya saja judi sabung ayam. Otomatis ada profitnya dong. Logikanya, kemungkinan ada kesepakatan di antara kedua pihak (kepolisian dan TNI),” kata Eko.

Oleh karena itu, Eko meminta proses investigasi tewasnya tiga polisi itu bisa lebih terang benderang dan para pelaku yang terlibat dihukum tanpa kecuali. Maksudnya, selain dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan tersebut, Kodam II/Sriwijaya mensinyalir ada pelaku lain dari kepolisian.

”Kalau terbukti bersalah, dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan itu pasti akan mendapatkan hukuman setimpal. Sebab, tidak ada yang boleh membenarkan atau membela tindakan menghilangkan nyawa orang. Jadi, kami harap, pihak lain yang terlibat juga harus diusut dan diberikan hukuman tegas,” tutur Eko.

Bahkan, Eko mengimbau terduga pelaku lainnya segera menyerahkan diri. Pelaku lain bersangkutan harus mengikuti jejak dua anggota TNI yang sudah lebih dahulu menyerahkan diri. ”Pada prinsipnya, setiap pelaku yang terlibat tidak boleh lolos dari hukuman,” ujarnya.

Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto menyebutkan, hubungan Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis sangat baik. Keduanya pun tahu ada judi sabung ayam di wilayah mereka.

Setiap ada jadwal gelanggang sabung ayam, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto. Gelanggang itu digelar setiap pekan. ”Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman. Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya,” kata Yogi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan