8 Hal Tentang Nimbus, Varian Baru Covid-19 yang Kini Menyebar di 22 Negara
Mulai pertengahan April 2025sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang, dan varian baru NB.1.8.1 atau Nimbus mulai meningkat dan menjadi perhatian dunia.
Hal inilah yang menyebabkan varian ini jadi lebih mudah menular.
"Bukan tidak mungkin terkait dengan peningkatan kasus di beberapa negara sekarang ini," ungkap Prof Tjandra kepada wartawan Selasa (10/6/2025).
5. Dampak Varian Nimbus
Dampak lain mutasi varian Nimbus pada posisi 435 juga mengakibatkan penurunan potensi netralisasi antibodi, sementara mutasi pada posisi 478 menunjukkan evasi antibodi pula.
6. Menyebar di 22 Negara
Sampai pada 18 Mei 2025, sudah ada 518 sekuen NB.1.8.1 dilaporkan oleh 22 negara ke GISAID from 22 countries, dan datanya menunjukkan 10,7 persen data global pada pekan epidemiologi (“epidemiological week – EW”) ke 17 tahun 2025 (21 sampai 27 April 2025).
Walaupun angka persentase ini nampaknya masih kecil tetapi ini jauh meningkat dari angka empat minggu sebelumnya (31 Maret sampai 6 April 2025) yang masih 2.5 persen.
7. Tingkatkan Jumlah Tes
Akan baik kalau Indonesia juga melakukan surveilan genomik yang lebih giat lagi, untuk melihat perkembangan varian Nimbus ini.
Salah satu rekomendasi yang perlu dipertimbangkan adalah dengan meningkatkan jumlah tes, misalnya diberlakukan kebijakan tes covid-19 untuk semua kasus “Severe Acute Respiratory Illness (SARI)” yang di rawat di rumah sakit kita dan juga 5 persen kasus “Influenza-Like Illness (ILI)”.
Kemudian, semua hasil positif covid-19 pada kasus SARI lalu dikirimkan untuk pemeriksaan “Whole Genome Sequencing” di laboratorium rujukan.
8. Ciri khas Nimbus
Laman World Healthy Netrwork menyampaikan empat hal tentang varian Nimbus ini.
Yaitu nampaknya memang lebih mudah menular daripada varian sebelumnya.
Lalu, gejalanya dapat berupa nyeri tenggorok yang berat yang disebut seperti di sayat silet (“razor-blade”), lemah, batuk ringan, demam serta nyeri otot.
| Belajar dari Pandemi, PKS Luncurkan Gerakan Kader Sehat |
|
|---|
| 5.360 Anak Keracunan MBG, Pakar Bongkar Titik Rawan |
|
|---|
| Dokter hingga PT KAI Bersatu Tolak Usulan Nasim Khan soal Gerbong Khusus Merokok di Kereta Api |
|
|---|
| Target Indonesia Emas 2045, Tapi Ada Kasus Cacingan, Pakar Kesehatan: Itu Menyedihkan |
|
|---|
| Guru Besar FKUI: Jangan Anggap Enteng Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.