Korlantas Polri Gandeng Sektor Teknologi Tekan Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam upaya menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, Korlantas Polri menggandeng perusahaan teknologi penyedia layanan berbasis aplikasi, Gojek, lewat penandatanganan lima nota kesepahaman (MoU) strategis. 

Kolaborasi ini diumumkan bertepatan dengan peringatan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Jumat (20/6/2025) di Jakarta.

Kerja sama ini merupakan bagian dari arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas melalui pendekatan berbasis teknologi.

"Kolaborasi ini menempatkan data real-time dan jaringan mitra Gojek sebagai katalis peningkatan kamseltibcar lantas," ujar Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho.

Menurutnya, sinergi publik–swasta penting guna untuk menciptakan budaya berkendara aman di seluruh Indonesia. 

Baca juga: Kemenag Ungkap 34,6 Juta Pasutri di Indonesia Tak Punya Buku Nikah, Ini yang Dikhawatirkan

Ada lima poin utama kerja sama antara Korlantas dan Gojek ini.

Pertama, pertukaran dan integrasi data untuk pemetaan titik rawan kecelakaan serta analisis perilaku pengendara. Kedua, kampanye edukatif keselamatan berkendara dan pelaporan insiden lewat platform teknologi.

Ketiga, program pelatihan defensif untuk pengemudi roda dua, termasuk inspeksi kendaraan dan standar keselamatan. Keempat, sistem peringatan dini pelanggaran lalu lintas, dengan notifikasi langsung kepada pengemudi serta pengingat masa berlaku SIM dan STNK.

Dan kelima, fitur pelaporan kecelakaan secara digital yang langsung terhubung ke command center Korlantas untuk respons cepat.

Sosialisasi di 10 Kota Besar

VP Public Policy & Government Relations GoTo, Rangga Fadillah, menekankan bahwa keselamatan mitra pengemudi dan penumpang adalah prioritas utama.

Baca juga: Kakorlantas: Truk ODOL Tindak Pidana Kejahatan, Bukan Cuma Pelanggaran Lalu Lintas

Perpanjangan kerja sama ini dianggap sebagai penguatan komitmen perusahaan dalam mendukung ketertiban di jalan.

“Keselamatan mitra dan penumpang adalah prioritas kami. Perpanjangan kerja sama ini akan memperkuat upaya kami menjaga ketertiban di jalan,” kata Rangga.

Sosialisasi program ini akan digelar secara nasional, dengan fokus awal pada 10 kota besar, termasuk Jakarta, untuk menciptakan budaya berkendara yang aman dan tertib.