Penulisan Ulang Sejarah RI
Fadli Zon Minta Maaf di DPR, Tapi Tetap Ragukan Pemerkosaan Massal Mei 1998
Fadli menyatakan, bila memang ada bukti hukum, maka para pelaku kekerasan seharusnya ditelusuri dansecara hukum. Namun menurutnya, hingga ki
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Acos Abdul Qodir
Tribunnews.com/Chaerul Umam
PENULISAN ULANG SEJARAH - Menteri Kebudayaan Fadli Zon, memberi jawaban usai dicecar oleh Komisi X DPR RI mengenai polemik penulisan ulang sejarah Indonesia. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)
Pernyataan Fadli Zon ini muncul di tengah penyusunan versi terbaru Sejarah Nasional Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan yang akan diluncurkan pada 17 Agustus 2025.
Lebih dari 100 sejarawan dari berbagai universitas dilibatkan dalam proyek tersebut.
Buku sejarah baru itu akan mencakup narasi penting sejak prasejarah hingga masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tags
Fadli Zon
Pemerkosaan Massal
Pemerkosaan Massal 1998
Etnis Tionghoa
penulisan ulang sejarah RI
Google Discover
Tragedi Mei 1998
Berita Terkait
Berita Terkait
Penulisan Ulang Sejarah RI
Respons Fadli Zon Soal DPR Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah RI: Ya Baguslah |
---|
Observo Center: Menulis Ulang Sejarah, Menguatkan Nasionalisme |
---|
Dikte Fadli Zon Soal Penulisan Ulang Sejarah RI, Ahmad Dhani: Negara Wajib Mencerdaskan Bangsa |
---|
Kala Tangisan 2 Anggota DPR Tak Cukup Buat Fadli Zon Akui Ada Pemerkosaan Massal pada Mei 1998 |
---|
Fadli Zon Pastikan Uji Publik Naskah Sejarah RI Dilakukan Juli Ini: Bukan Karena Desakan Warga Sipil |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.