Kamis, 21 Agustus 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Bertemu Nelayan, ABK KMP Tunu Pratama Jaya Selamat setelah Semalaman Terombang-ambing di Tengah Laut

Sebelum ditemukan oleh nelayan, Richo dan belasan penumpang di perahu karet itu sempat terombang-ambing di tengah laut semalaman tanpa bantuan.

Penulis: Rifqah
dok.
TENGGELAM DI SELAT BALI - KMP Tunu Jaya Pratama saat olah gerak di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu malam, 2 Juli 2025, sekitar 24 menit setelah berlayar meninggalkan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Bali membawa 53 penumpang dan 12 kru kapal. Sebelum ditemukan oleh nelayan, Richo dan belasan penumpang di perahu karet itu sempat terombang-ambing di tengah laut semalaman tanpa bantuan. 

TRIBUNNEWS.COM - Salah seorang anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali, bernama Richo (26), berhasil selamat setelah bertemu dengan seorang nelayan.

Saat itu, Richo menceritakan bahwa dirinya langsung melompat ke laut ketika kapal mulai tenggelam.

Dia juga mengarahkan para penumpang untuk menuju perahu karet.

"Saya lompat ke laut saat kapal sudah miring dan blackout. Saya langsung arahkan orang-orang ke perahu karet, ada belasan orang yang naik," kata Richo di Jembrana, Kamis (3/7/2025), dilansir Kompas.com.

Sebelum ditemukan oleh nelayan, Richo dan belasan penumpang yang berada di perahu karet itu sempat terombang-ambing di tengah laut semalaman tanpa bantuan.

Richo mengatakan, ombak tinggi dan angin kencang di tengah laut itu pun memperburuk kondisi mereka.

"Banyak yang sudah muntah, kelelahan, minum air laut. Mau dayung tidak bisa. Kami hanya bisa menunggu," ujarnya.

Adapun, KMP Tunu Pratama Jaya Itu tenggelam pada Rabu (2/7/2025) menjelang tengah malam saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Kemudian, pada Kamis (3/7/2025) pagi, Richo dan belasan penumpang di perahu karet itu batu ditemukan oleh nelayan yang melintas.

Setelah itu, perahu karet tersebut ditarik oleh perahu nelayan hingga Pantai Pebuahan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Dari total 18 korban yang ditemukan di pesisir Pantai Pebuahan, 14 orang selamat.

Baca juga: Kesaksian ABK KMP Tunu Jelang Tenggelam di Selat Bali: Kapal Tiba-Tiba Miring, Langsung Black Out

Delapan korban selamat dalam kondisi stabil telah dibawa ke Pelabuhan Gilimanuk, sedangkan enam lainnya dirujuk ke Puskesmas Banyubiru untuk mendapat perawatan medis.

Sementara itu, empat orang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan jenazah mereka telah dibawa ke RSU Negara. 

Berikut nama 14 korban selamat:

  1. Saroji 
  2. Saiful Munir 
  3. Mansun 
  4. Romi Alfa Hidayat 
  5. Sandi 
  6. Supardi 
  7. Abu Khoiri 
  8. Farid Erick Imbawani 
  9. Nurdin 
  10. Yuswanto 
  11. Richo Krafsanjani 
  12. Ahmad Suyipno 
  13. Bahrun 
  14. Eko Toniansyah

Operasi SAR Masih Berlangsung

Hingga kini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap penumpang lainnya yang belum ditemukan.

KMP Tunu Pratama Jaya diketahui mengangkut 53 penumpang, 12 orang awak kapan, dan 22 unit kendaraan dari berbagai golongan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud menyampaikan, hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara melaporkan ada empat orang meninggal dan 21 penumpang selamat.

“Hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara dilaporkan 4 orang meninggal dunia dan 31 orang penumpang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan saat ini berada dalam penanganan lebih lanjut di Gilimanuk."

"Data nama dan keterangan korban masih dalam proses pendataan,” tutur Masyhud di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Saat ini, operasi SAR masih berlangsung dengan dukungan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi terkait. 

Upaya pencarian terhadap penumpang lainnya juga masih terus dilakukan. 

Adapun, proses evakuasi menghadapi tantangan berupa kondisi gelombang laut yang tinggi (2 – 2,5 meter), angin kencang, serta arus kuat di sekitar lokasi kejadian.

Diketahui ada enam kapal Polair Polda Jatim yang dikerahkan untuk pencarian korban kapal Tunu Pratama Jaya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan bahwa selain 6 kapal plus dua perahu karet, Polda Jatim juga mengerahkan Helikopter Polri untuk membantu pencarian korban Kapal KM Tunu Pratama Jaya.

"Ada beberapa peralatan yang juga digunakan di antaranya Life Jacket, Drone bawah laut, Tabung selam, Tali pertolongan, Navigasi bawah laut, Motor bawah laut dan 2 unit perahu karet,” ujarnya, Kamis, dikutip dari tribratanews.jatim.polri.go.id.

Pemantauan melalui udara tersebut juga didampingi Dirpolairud Polda Jatim Kombes Arman Asmara.

Saat berada di pelabuhan Ketapang Banyuwangi, hadir pula kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama

Selain kapal dan peralatan yang dipersiapkan, Abraham mengatakan, ada sekitar 35 personil kepolisian juga yang dikerahkan untuk bantu pencarian kapal tenggelam itu. 

(Tribunnews.com/Rifqah/Denis) (Kompas.com/Wahyu/Hasan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan