Gibran Ditugaskan Urus Papua
Pengamat Soroti Penugasan Gibran di Papua: Bisa Dianggap Bentuk Dukungan atau Pembuangan Politik
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengomentari kabar penugasan Gibran Rakabuming Raka oleh Prabowo Subianto ke Papua.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengomentari kabar penugasan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka oleh Presiden Prabowo Subianto ke Papua.
Burhanuddin menilai, penugasan terhadap Gibran ini bisa dilihat dari sebagai sudut pandang, tergantung persepsi dan kepentingan politik masing-masing pihak.
Bagi pendukung Gibran Rakabuming Raka, penugasan dari Prabowo ini bisa dianggap sebagai bentuk dukungan dari presiden terhadap wakil presiden dengan memberikan tugas tambahan.
"Karena sebelumnya (Gibran) kan relatif agak kurang terlihat di layar kamera ya," ucap Burhanuddin dalam acara Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (9/7/2025).
Sementara itu, bagi pihak yang anti atau kritis terhadap Gibran menganggap penugasan tersebut sebagai bentuk pembuangan politik karena putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu ditaruh di ujung timur Indonesia.
"Jadi tergantung sudut pandang dan itu persis seperti yang disampaikan oleh politisi PDI Perjuangan (PDIP). Jadi justru menyambut gembira, jangan pulang-pulang," tutur Burhanuddin.
Komentar PDIP
Diwartakan Kompas.com, Ketua DPP PDI-P Deddy Sitorus berharap, Gibran Rakabuming Raka tidak sering pulang jika nantinya berkantor di Papua.
Ia menilai, penugasan yang diberikan Prabowo kepada Gibran adalah langkah yang positif.
Deddy berharap agar suami Selvi Ananda itu dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh di lapangan.
“Catatannya, jangan sering-sering pulang," kata Deddy ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Deddy menilai bahwa Gibran sosok yang tepat untuk ditugaskan ke Papua.
Baca juga: Golkar Minta DPR Segera Bacakan Surat Usulan Pemakzulan Gibran: Biar Tak Digoreng-goreng
Menurutnya, penempatan itu merupakan bentuk kepedulian Prabowo terhadap percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia.
Ia juga menyebut bahwa langkah itu selaras dengan perhatian Jokowi selama dua periode terhadap Papua.
"Yang paling tepat memang Gibran. Sudah benar itu. Mudah-mudahan dia lama di sana, jangan cuma datang-pergi, datang-pergi,” ungkapnya.
Deddy menilai penugasan Gibran ke Papua bukanlah “pembuangan” politik, melainkan amanah besar untuk menjawab persoalan mendasar di wilayah tersebut, mulai dari ketimpangan ekonomi, akses pendidikan, hingga pelayanan kesehatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.