Selasa, 2 September 2025

Gibran Ditugaskan Urus Papua

Rocky Gerung Setuju Gibran Tugas di Papua agar Bisa Belajar Jadi Wapres: Daripada Pamer Potong Tebu

Rocky Gerung sebut Gibran diminta bertugas di Papua agar dia bisa mempelajari masalah-masalah dasar apa saja yang terjadi di sana.

|
Penulis: Rifqah
Editor: Suci BangunDS
Kolase Tribunnews
GIBRAN TUGAS DI PAPUA - Kolase foto Pengamat Politik Rocky Gerung dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Rocky Gerung, menilai Gibran diminta bertugas di Papua agar dia bisa mempelajari masalah-masalah dasar apa saja yang terjadi di sana. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden (Wapres) R, Gibran Rakabuming Raka, rencananya akan mendapatkan penugasan khusus dari Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin percepatan pembangunan di Papua.

Hal tersebut, sebelumnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra.

Mengomentari terkait wacana tersebut, Pengamat Politik, Rocky Gerung mengatakan bahwa Gibran sebagai wapres diminta bertugas di Papua agar dia bisa mempelajari masalah-masalah dasar apa saja yang terjadi di sana.

"Diminta oleh Presiden, diajukan supaya Gibran berkantor di Papua dan memantau perkembangan pembangunan di situ sambil berupaya untuk membaca masalah-masalah dasar di Papua, terutama kondisi politik lokal dan ketegangan yang bersumber pada perselisihan historis, Gibran pelajari itu," katanya, Kamis (10/7/2025), dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official.

Dengan banyaknya masalah yang terjadi di Papua itu, menurut Rocky, Gibran harus pintar-pintar menganalisisnya dengan baik agar dia diakui oleh publik sebagai wapres karena kapasitasnya yang mumpuni.

"Kan di situ ada masalah hak asasi manusia, masalah lingkungan hidup, ada bahkan soal kedudukan geopolitik dari Papua di Pasifik dan semua itu harusnya dibaca dengan baik oleh Gibran supaya dia dapat ya sertifikat khusus."

"Sertifikat artinya pengakuan publik terhadap sesuatu yang harusnya dilekatkan pada seseorang yang menjabat wakil presiden," ungkap Rocky.

Rocky juga mengatakan, Gibran bisa belajar banyak di Papua, daripada hanya berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang disebutnya tidak ada masalah urgent.

"Tapi kalau Gibran mau jadi diingat orang, dia memang bukan harus berkantor di IKN seperti yang dia inginkan. Berkantor di IKN lalu fungsi apa? Ngapain? Kan nggak ada problem di situ selain ngurus-ngurus kebersihan misalnya."

"Tapi kalau di Papua kan itu sangat strategis. Dia bisa belajar banyak hal tentang politik internasional. Bagaimana ketegangan Australia dan Indonesia juga, ada basis angkatan laut Amerika di Darwin, ada mungkin peluru antar benua yang dipasang oleh Australia karena ada ketegangan regional," papar Rocky.

Hal-hal seperti itulah, menurut Rocky, yang diperlukan seorang wapres untuk membuktikan bahwa dirinya mempunyai kemampuan dan bisa memamerkan keahliannya, daripada hanya pamer memotong tebu atau hanya sekadar beternak saja.

Baca juga: Pengamat Soroti Penugasan Gibran di Papua: Bisa Dianggap Bentuk Dukungan atau Pembuangan Politik

"Nah, semua itu diperlukan untuk memastikan bahwa ada seseorang wakil presiden yang punya kemampuan khusus atau kemampuan unik."

"Dengan cara itu, Gibran bisa pamerkan lagi keahlian dia itu, daripada pamer-pamerin sesuatu yang soal motong apa? Motong tebulah, berternak, segala macam itu," ujarnya.

Rocky pun menegaskan kembali, hal-hal demikian yang memang sebenarnya diperlukan untuk pembuktian kapasitas Gibran sebagai wapres.

Meskipun memang sampai saat ini belum ada kepastian, apalagi dari Prabowo sendiri belum mengumumkannya secara langsung.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan