Jumat, 26 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Trump Bakal Kenakan Tarif Resiprokal, Gubernur Lemhannas: Dampak Bergabung dengan BRICS

Menurut dia, gabungnya Indonesia menjadi anggota BRICS menunjukkan sikap politik Indonesia yang bebas aktif.

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
KENAIKAN TARIF OLEH TRUMP - Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily saat ditemui awak media di Kantor Lemhannas RI, Jakarta, Jumat (11/7/2025). Ace menyatakan, rencana kenaikan tarif resiprokal oleh Trump kepada negara anggota BRICS termasuk Indonesia merupakan dampak dari sikap politik Indonesia yang bebas aktif. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily turut merespons, soal rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menaikan tarif resiprokal sebesar 10 persen kepada negara anggota BRICS termasuk Indonesia.

Kata Ace, rencana yang dilakukan oleh Trump tersebut harus disikapi secara bijaksana. Menurut dia, gabungnya Indonesia menjadi anggota BRICS menunjukkan sikap politik Indonesia yang bebas aktif.

Baca juga: Trump Patok Tarif 35 Persen untuk Kanada, Polemik Narkoba Dijadikan Alasan

"Saya kira sikap Indonesia untuk bekerjasama dan bergabung dengan BRICS itu adalah bagian dari sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif," kata Ace kepada awak media di Kantor Lemhannas RI, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Terhadap kepuasan atau sikap politik tersebut menurut Ace, memiliki poin positif dan juga dampak lain.

Dirinya lantas menyimpulkan kalau rencana dari Trump yang mengenakan kenaikan tarif resiprokal kepada Indonesia ini menjadi salah satu dampak yang harus dihadapi.

"Jadi bahwa setiap kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif tersebut tentu sangat menguntungkan posisi Indonesia tapi kita juga harus siap menerima dampak dari politik bebas aktif tersebut," ucap dia.

Meski begitu, Politikus dari Partai Golkar tersebut saat ini meminta kepada publik untuk tidak perlu berspekulasi lebih jauh perihal rencana kenaikan tarif oleh Trump ini.

Pasalnya saat ini, Presiden RI Prabowo Subianto telah mengirim utusan yakni Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membuka ruang negosiasi kepada Presiden Trump.

Dirinya berharap, tim negosiasi Indonesia bisa melakukan pembicaraan dengan pendekatan untuk saling menguntungkan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat

"Karena saya kira pendekatan kita semua tentu harus didasarkan pada semangat saling kerjasama dan juga saling menguntungkan antara Indonesia dan pihak Amerika Serikat," kata Ace.

"Tentu kita serahkan kepada tim negosiasi untuk mencari solusi yang terbaik terkait dengan tarif resep lokal yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap perdagangan Indonesia," tandas dia.

Baca juga: Rusia Ngamuk Gempur Gila-gilaan Ukraina Usai Ucapan Trump: Delapan Warga Sipil Terbakar Hidup-hidup

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memantik ketegangan global dengan mengancam akan mengenakan tarif impor tambahan 10 persen kepada negara-negara BRICS yang ia anggap berpihak pada kebijakan “anti-Amerika”.

Ancaman ini disampaikan Trump beberapa jam setelah KTT BRICS di Brasil digelar pada 6 Juli 2025. 

Ancaman Trump menyasar negara-negara seperti Indonesia, Brasil, India, dan Afrika Selatan.

Trump menetapkan tenggat hingga akhir Juli bagi negosiasi ulang perdagangan, sebelum tarif diberlakukan mulai 1 Agustus.

Ancaman tarif tambahan 10 persen Trump dibalas tegas oleh China, Rusia, dan Indonesia.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan