Minggu, 7 September 2025

Ijazah Jokowi

Mantan Rektor UGM Tak Tahu Komentarnya soal Ijazah Jokowi Direkam, Berujung Ada Ancaman

Sofian Effendi mengaku tidak tahu bahwa komentarnya soal ijazah Jokowi direkam. Kini dia meminta di-takedown setelah adanya ancaman

Tribun Jogja/Ardhike Indah
KLARIFIKASI - Rektor UGM periode 2002-2007, Prof. Dr. Sofian Effendi, klarifikasi tentang pernyataannya yang dibingkai untuk mengomentari kasus ijazah palsu Jokowi yang viral di media sosial, Kamis (17/7/2025). Sofian Effendi mengaku tidak tahu bahwa komentarnya soal ijazah Jokowi direkam. Kini dia meminta Rismon Sianipar agar melakukan takedown terhadap video pernyataannya setelah adanya ancaman pelaporan ke polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) 2002-2007, Sofian Effendi, mengaku tidak mengetahui pernyataannya terkait ijazah mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dalam wawancara bersama ahli digital forensik sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Risman Sianipar, akan direkam.

Sofian memang sempat diwawancarai oleh Rismon pada Rabu (16/7/2025) dan ditanya terkait keabsahan ijazah Jokowi.

Adapun wawancara itu ditayangkan di kanal YouTube Langkah Update secara siaran langsung atau live.

Dalam pernyataannya, dia menyimpulkan ijazah Jokowi tidak sah karena menurut temuannya, skripsi mantan Wali Kota Solo itu tidak pernah diujikan.

Setelah viral, Sofian pun akhirnya mencabut pernyataannya itu dan meminta maaf kepada UGM yang tertuang dalam secarik kertas pada Kamis (17/7/2025).

Sementara, berdasarkan pengakuan terbarunya, Sofian mengaku tidak mengetahui momen pertemuannya dengan Rismon akan direkam.

Baca juga: Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Tak Sadar Ucapannya soal Ijazah Jokowi Diunggah: Ini Tidak Pantas

Rismon, kata Sofian, hanya mengajak untuk melakukan telekonferensi bersama alumni UGM lainnya terkait kebebasan akademik.

"Mereka hanya bilang, ini kita ngomong-ngomong dengan para alumni dari kota lain. Memang ada mantan murid saya dulu dari Aceh, kemudian Kalimantan yang berhubungan di situ. Itu pembicaraan orang dalam lah," kata Sofian dikutip dari Tribun Jogja, Jumat (18/7/2025).

Sofian mengaku tidak tahu percakapannya itu dibingkai untuk mengomentari terkait kasus ijazah Jokowi.

Dia juga mengira percakapan dengan Rismon dan alumni UGM lainnya hanya diperuntukkan bagi internal saja dan tidak dipublikasikan secara luas.

Menurutnya, seluruh pernyataannya tersebut tidak layak untuk dikonsumsi publik.

"Saya tidak sadar itu akan dipublikasikan. Saya tidak menyangka akan dipublikasikan seperti itu. Omongan saya tidak pantas untuk diomongkan (ke publik)," tegasnya.

Sofian pun meminta maaf kepada Rektor UGM saat ini, Ova Emilia, atas pernyataannya tersebut.

Dia menegaskan tidak ingin ada perseteruan antara dirinya dan Ova buntut komentar soal kasus ijazah Jokowi.

"Saya tidak ingin diadu dengan Prof. Ova. Itu tidak baik. Bagaimanapun, saya adalah anggota organisasi UGM," jelasnya.

Diancam Pendukung Jokowi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan