Jumat, 26 September 2025

Bendera One Piece

3 Aksi Protes Sosial di Tahun 2025, Terbaru Pengibaran Bendera One Piece Jelang 17 Agustus

Sejumlah aksi protes sosial terjadi pada 2025 sejauh ini, mulai dari gerakan Indonesia Gelap, tagar KaburAjaDulu, hingga bendera One Piece.

Kolase akun Instagram
BENDERA ONE PIECE - Viral bendera One Piece dipasang dan dikibarkan jelang peringatan kemerdekaan Indonesia atau HUT ke-80 RI, 17 Agustus 2025. Sejumlah aksi protes sosial telah terjadi pada tahun 2025 sejauh ini, tepat pada tahun pertama pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. 

Sebab, kabinet Prabowo-Gibran yang dinilai terlalu besar lantaran ada lebih dari 100 menteri dan wakil menteri.

Selain itu, efisiensi anggaran juga berdampak langsung pada sektor pelayanan publik yang vital, seperti pendidikan dan kesehatan, 

Hal ini sebagaimana dikutip dari pernyataan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Aidul Fitriciada Azhari, M.Hum dalam artikel berjudul Efisiensi Anggaran: Hemat atau Malah Merugikan Masyarakat? yang dimuat di laman news.ums.ac.id.

Aksi Indonesia Gelap juga semakin panas dengan adanya polemik Sukatani, band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah yang muncul lantaran lagu mereka, "Bayar Bayar Bayar" ditarik dari platform digital.

Lirik lagu tersebut, mengkritik oknum polisi yang melakukan pungutan liar, tetapi personel band Sukatani justru mengumumkan permintaan maaf di media sosial mereka dengan tampilan wajah yang terbuka, padahal biasanya mereka tampil secara anonim di panggung.

Oleh karena itu, muncul dugaan adanya intimidasi terhadap dua personel Sukatani, Alectroguy dan Twister Angel.

Aksi "Indonesia Gelap" berlangsung dalam bentuk demonstrasi damai (offline) di beberapa kota besar, aksi diam dan teatrikal (mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol duka atas matinya demokrasi), hingga kampanye digital dengan tagar seperti #IndonesiaGelap, #ReformasiDikorupsi, dan lainnya.

Adapun aksi unjuk rasa damai dengan narasi "Indonesia Gelap" ini berlangsung secara sporadis di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Solo, Bali, Samarinda, Banjarmasin, hingga Sumatera Selatan, selama beberapa hari, yakni antara 17-21 Februari 2025.

Salah satu aksi demo "Indonesia Gelap" digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/2/2025).

Ada 9 hal yang dituntut oleh massa aksi tersebut, yakni:

  • Mengkaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang berfokus pada efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Tahun Anggaran 2025.
  • Transparansi status pembangunan dan pajak rakyat
  • Evaluasi program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden RI.
  • Menolak revisi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), yang menurut BEM SI bermasalah.
  • Menolak dwifungsi TNI.
  • Mengesahkan Undang-Undang Perampasan Aset.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional.
  • Menolak impunitas dan menuntaskan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat.
  • Menolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan sekarang  

2. Tren Hashtag atau Tagar #KaburAjaDulu

Tren hashtag atau tagar #KaburAjaDulu juga berkaitan erat dengan aksi "Indonesia Gelap." 

Dalam tren ini, isinya berkaitan dengan WNI yang ingin menempuh studi dan mencari pekerjaan ke luar negeri demi mendapatkan masa depan dan kualitas kehidupan yang lebih baik.

Tagar Kabur Aja Dulu menjadi ekspresi kekecewaan masyarakat atas terjadinya berbagai ketimpangan sosial.

Tagar #KaburAjaDulu mulai ramai di X pada Desember 2024, tetapi beberapa diskusi awal terkait migrasi ke luar negeri atas ketidakpuasan terhadap kondisi dalam negeri sudah terdeteksi sejak September 2023.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan