Senin, 22 September 2025

Pesawat Latih Jatuh di Bogor

Pesawat Latih FASI yang Jatuh di Bogor Tewaskan Pilot Marsma TNI Fajar Adriyanto

Pesawat latih FASI bernomor registrasi PK-S216 dan dilaporkan jatuh sekitar pukul 10.00 WIB di Ciampea, Bogor.

Kolase Tribunnews
JATUH DI CIAMPEA - Pilot Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto yang meninggal dunia saat pesawat latih milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang diterbangkannya jatuh di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat latih milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang jatuh di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025) pagi menewaskan pilot yang bernama Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto

Pesawat latih FASI bernomor registrasi PK-S216 dan dilaporkan jatuh sekitar pukul 10.00 WIB.

Pesawat ditemukan dalam kondisi hancur dan terbakar di ladang dekat TPU Astana, dengan bagian kokpit dan badan pesawat nyaris tak utuh.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, membenarkan insiden tersebut. “Pesawat FASI terbang dari Lanud melaksanakan training, biasa training latihan, tadi pagi insiden,” ujarnya saat dihubungi media.

Adapun untuk korban bernama Fajar Adriyanto merupakan Marsekal Pertama TNI (Marsma) kelahiran Bandung, 20 Juni 1970.

Ia adalah seorang lulusan SMA Negeri 1 Malang pada 1989 dan Akademi Angkatan Udara pada 1992.  Ia dikenal aktif sebagai penerbang F‑16 Fighting Falcon, dengan callsign Red Wolf.

Ia pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi pada 2007–2010). Kemudian, menjabat sebagai Komandan Lanud Manuhua, Biak pada 2017–2019.

Lalu, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) pada Mei 2019 hingga November 2020. 

Setelah itu, ia menjabat sebagai Kepala Pusat Potensi Dirgantara (Kapuspotdirga) Mabes TNI AU dari November 2020 hingga Januari 2023.

Sejak Desember 2024, ia menjabat sebagai Kepala Kelompok Staf Ahli di Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AU (Kapoksahli Kodiklatau).

Prestasi dan Kontribusi

Ia pernah terlibat dalam insiden dogfight antara F‑16 TNI AU dengan F/A‑18 Hornet AS di wilayah udara Pulau Bawean pada 2003.

Ia meraih berbagai penghargaan, termasuk brevet “Tanggap Tangkas Tangguh” dari BNPB dan tesis terbaik di Universitas Pertahanan RI atas studi pengelolaan kekuatan udara dalam keadaan darurat bencana.

Baca juga: Penampakan Bangkai Pesawat Latih Jatuh di Ciampea Bogor, Bagian Baling-baling Sudah Hancur

Ia juga aktif dalam dunia drone sebagai pembina Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan turut mendukung pertumbuhan pilot drone bersertifikasi yang diakui Kementerian Perhubungan dan internasional.

Dengan kiprahnya sebagai penerbang, pejabat militer, dan tokoh dalam pengembangan teknologi UAV di Indonesia, Marsma Fajar Adriyanto dipandang sebagai sosok yang vital dalam modernisasi TNI AU dan penguatan pertahanan udara nasional.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan