Pesawat Latih Jatuh di Bogor
Kisah Marsma Fajar, Pernah Duel Udara dengan Pesawat Tempur AS Saat Berpangkat Kapten di Bawean
Marsma Fajar melakukan manuver manuver agar lepas dari kuncian jet tempur AS di langit Bawean, Gresik, Jawa Timur tahun 2003
Editor:
Erik S
"Hornet hampir dua-duanya ngejar kita, ngejar saya. Bisanya kalau memang saling deket dan saling tembak, saya jadi korban tapi nanti dua ini ya ditembak juga sama yang Falcon 2 seperti gitu nah dalam itulah kita ingat kita enggak boleh nembak dulu ya," imbuhnya.
Marsma Fajar mengingat pesan Komandan Skadron saat itu Letkol Penerbang Tatang Harlyansyah yang mendapatkan perintah dari Panglima TNI agar tidak boleh menembak.
Tim penerbang TNI AU hanya melakukan identifikasi.
"Artinya bukan enggak boleh nembak, jangan nembak duluan kan, kalau nembak duluan berarti dia yang mengatakan perang," katanya.
"Amerika juga gak berani nembak juga ternyata dia hanya nge-locked aja. Nah selama perjalanan hampir 2 menit ya itu saling jaming tadi itu kita menghindar jaming, nge-locked lagi nah dia ngejaming terus kita pesawat F16 terbatas karena tidak punya alat jaming itu yang kita lakukan nah ketika kita ada sedikit keuntungan bermanuver," kata sambung Marsma Fajar.
Ia menceritakan saat jet tempur TNI AU melakukan manuver maka tiga pesawat AS kembali terbang dari kapal induk.
Baca juga: Si Bungsu Menangis dalam Pelukan Ibunda Saat Tiba di Rumah Duka Marsma Fajar
Total ada lima pesawat tempur F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) pada tahun 2003.
Marsma Fajar mengungkapkan permasalahan pesawat AS itu karena Kapal Induk AS melintasi Laut Jawa yang berada dalam teritori Indonesia.
Diketahui, prosedur kapal induk AS saat berlayar didampikan kapal perusak dan kapal lainnya. Kemudian selama perjalanan dicover oleh dua pesawat.
Kapal Induk AS merasa tidak melanggar wilayah Indonesia. Sedangkan Indonesia menyatakan Kapal Induk AS telah melewati teritori Indonesia tanpa izin.
Hal itu berdasarkan UNCLOS 1982 (United Nations Convention on the Law of the Sea 1982) memang menyediakan dasar hukum bagi penetapan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
ALKI adalah jalur pelayaran yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui perairan kepulauan Indonesia untuk lalu lintas kapal dan pesawat asing.
"Semua negara meratifikasi kecuali Amerika sehingga Amerika merasa ah dia laut internasional itu dalam satu manuver, waktu kita manuver itu bilang this International water. (Saya respon) negatif, Indonesia territory saya saya bilang gitu, dia bilang masih tetap on the international water," imbuhnya.
Falcon 2 lalu melakukan rocking the wing sebagai pernyataan bahwa Falcon 1 tidak mengancam.
"We are just identified we are not your enemy bilang gitu tapi Kapten Ian sambil rocking the wing. Nah rocking the wing adalah satu kode menggerakkan pesawat kanan dan kiri ya kanan kiri itu artinya bahwa kita bersahabat tidak mau menyerang," kata Marsma Fajar.
Baca juga: Nanan Soekarna Ungkap Sempat Diajak Terbang oleh Marsma Fajar Sebelum Kecelakaan
Sumber: TribunJakarta
Pesawat Latih Jatuh di Bogor
Hadi Tjahjanto Sempat Tak Percaya Marsma Fajar Tewas Akibat Kecelakaan Pesawat, Ini Alasannya |
---|
Wakasau Kenang Sosok Almarhum Marsma Fajar, Penerbang Pesawat Tempur F-16 yang Periang |
---|
Kondisi Penerbang FASI yang Kecelakaan Bersama Marsma Fajar Sudah Siuman: Belum Bisa Bekomunikasi |
---|
KSAD Maruli Berduka soal Insiden yang Timpa Marsma Fajar, Minta Jadi Pelajaran untuk Prajurit TNI |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.