Profil Blok Ambalat yang Kaya Minyak: Sejarah Konflik dan Keberhasilan RI Mempertahankannya
Indonesia dianggap berhasil mempertahankan blok Ambalat secara damai dari klaim Malaysia atas wilayah itu.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sengketa kepemilikian blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali menghangat belakangan ini.
Pesoalan itu mencuat lagi setelah Kementerian Luar Negeri Malaysia mengubah nama perairan tersebut menjadi Laut Sulawesi. Malaysia menolak menyebut perairan itu dengan nama Ambalat.
Adapun Ambalat terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar. Lokasinya dekat dengan perpanjangan perbatasan darat antara Sabah di Malaysia dan Kalimantan Utara di Indonesia
Presiden Prabowo Subianto menyebut pemerintah Indonesia ingin menyelesaikan sengketa itu dengan damai.
"Kita cari penyelesaian yang baik yang damai ada itikad baik dari dua pihak kita," kata Prabowo di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).
Sebentara itu, pada bulan Juni lalu Prabowo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sepakat mempercepat penyelesaian berbagai isu mengenai perbatasan yang menjadi masalah kedua negara, termasuk persoalan Ambalat.
“Dalam pertemuan saya dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim tadi, kita membahas secara intens masalah-masalah bilateral kedua negara, juga masalah regional, ASEAN, dan juga masalah global,” kata Prabowo setelah menerima kunjungan resmi Anwar Ibrahim di Istana Negara, Jakarta, Jumat, (27/6/2025).
Salah satu isu konkret yang dibahas adalah kawasan Ambalat yang yang kerap menjadi sumber ketegangan antara Indonesia dan Malaysia.
Profil Ambalat dan konflik yang menyertainya
Blok Ambalat adalah wilayah kelautan yang terletak di perairan Sulawesi, Sabah, dan Kalimantan Timur dengan koordinat 03.09.00 LU-118.46.00 BT
Dikutip dari skripsi berjudul Upaya Indonesia dalam Menyelesaikan Sengketa Ambalat dengan Malaysia pada Tahun 2015-2017 karya Febri Ghulam (2023) yang diterbitkan UPN Jatim, blok Ambalat kaya akan minyak dan gas.
Baca juga: Menlu Malaysia Minta Warganya Hindari Istilah Ambalat: Kita Tak Ingin Berperang dengan Indonesia

Ambalat punya kandungan minyak mentah sekitar 764 juta barel dan 1,4 triliun kubik gas bumi.
Kakayaan berupa minyak dan gas bumi itu membuat Ambalat menjadi sangat strategis bagi Indonesia dan Malaysia, dua negara bertetangga.
Malaysia tertarik untuk mengklaimnya berdasarkan berdasarkan undang-undang (UU)
Essensial Powers Ordonance yang disahkan pada Agustus 1969.
Dalam UU itu Malaysia menetapkan luas teritorial lautnya sejauh 12 mil yang diukur dari garis dasar dengan menarik garis pangkal lurus menurut ketentuan Konvensi Hukum Laut 1958 mengenai Laut Teritorial dan Contiguous Zone.
Lalu, pada tahun 1979 Malaysia mendeklarasikan Peta Malaysia 1979 secara sepihak dan mengeluarkan peta baru yang di dalamnya berisi tentang klaim di Laut Sulawesi, klaim termasuk blok Ambalat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.