Sekolah Rakyat
Mendikdasmen: Mata Pelajaran Coding dan AI Bakal Diterapkan di Sekolah Rakyat
Mendikdasmen Abdul Muti mengungkap mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bakal diterapkan di Sekolah Rakyat.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti mengungkap mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bakal diterapkan di Sekolah Rakyat.
Dikutip dari ditsmp.kemendikdasmen.go.id, AI adalah kemampuan komputer atau mesin untuk 'belajar' dari data dan melakukan tugas tertentu secara mandiri.
Sementara coding adalah kemampuan untuk membuat program komputer yang membuat perangkat atau aplikasi bisa 'berpikir' dan bekerja.
Menurut Abdul Muti, dua mata pelajaran tersebut sengaja diterapkan agar para siswa Sekolah Rakyat dapat menguasai teknologi digital.
"Mengajarkan teknologi dan pengetahuan digital dengan memperkenalkan teknologi berbasis coding dan kecerdasan artificial untuk mendorong sikap berpikir sistematis, komputasional, mandiri, dan bertanggung jawab," kata Abdul Muti pada acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Pemerintah Ungkap Sisi Gelap Game Roblox, Dilarang Mendikdasmen Demi Lindungi Generasi Muda
Pendekatan pembelajaran pada Sekolah Rakyat bakal menggunakan sistem deep learning.
- Deep learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan.
- Deep learning memiliki tiga elemen utama, yaitu Mindfull Learning, Meaningfull Learning, dan Joyfull Learning.
- Mindfull Learning: menyadari keadaan murid berbeda-beda Meaningfull Learning: mendorong murid berpikir dan terlibat dalam proses belajar Joyfull Learning: mengedepankan kepuasan dan pemahaman mendalam.
Baca juga: Daftar 100 Games di Roblox, Jutaan Permainan Digital yang Disebut Berbahaya oleh Mendikdasmen
Pembelajaran tersebut, kata Abdul Mu'ti, akan menggunakan prinsip bermakna, menggembirakan, dan berkesadaran.
"Menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning melalui aktivitas memahami, mengaplikasi, dan merefleksi," ungkap Abdul Mu'ti.
Sementara kurikulum yang digunakan di Sekolah Rakyat, adalah Multi Entry, Multi Exit (MEME).
Kurikulum ini memungkinkan murid memperoleh kesempatan belajar yang disesuaikan dengan bakat, minat, kemampuan, dan kecepatan belajar masing-masing.
Meskipun menggunakan jenis kurikulum berbeda, Abdul Muti menyebut materi pelajaran dan berbagai pendekatan yang digunakan Sekolah Rakyat sama dengan sekolah formal.
Sekolah Rakyat digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan lebih luas dan berkualitas kepada keluarga miskin.
Sekolah ini mulai berjalan pada tahun ajaran 2025/2026.
Sekolah Rakyat memberikan layanan pendidikan gratis berkonsep asrama dengan lingkungan berkualitas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.