Tunjangan DPR RI
Gaji dan Tunjangan Fantastis DPR RI, Pengamat: Jadi Anggota Dewan Bukan untuk Incar Pendapatan
Efriza menilai para anggota DPR RI rata-rata pada dasarnya sudah kaya, jadi tidak seharusnya mereka mengincar jabatan hanya demi gajinya.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Febri Prasetyo
Efriza pun menilai besarnya tunjangan dan gaji anggota DPR RI menunjukkan semakin lebarnya kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia.
Oleh karena itu, wajar bila publik marah dengan nilai fantastis take home pay para anggota dewan.
Ia bahkan menyoroti Menteri Keuangan RI (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang menyetujui adanya tunjangan rumah anggota DPR RI.
Efriza menilainya sebagai cerminan pejabat yang tidak mendengar suara rakyat.
"Dan ini luar biasa. Memang kalau berbicara soal gaji anggota DPR, memang kecil, dibandingkan dengan upah minimum di Jakarta. Tapi, kalau take home pay-nya luar biasa, itu sangat besar, dan inilah yang memicu kemarahan," jelas Efriza.
"Dan ini adalah gambaran nyata kesenjangan kita ini semakin tinggi nantinya, kesenjangan antara elite dan rakyat, dan lebih parahnya lagi ketidakdengaran dari para pejabat baik DPR maupun eksekutif, dan termasuk Ibu Sri Mulyani," katanya.
"Dia begitu kukuh, begitu kuat, dan akhirnya diucapkan terima kasih oleh DPR," lanjutnya.
"Pertanyaannya, ke mana kepedulian terhadap kesehatan, pendidikan? Kesehatan, mau dinaikkan BPJS, dan kemudian, uang pendidikan dialihkan untuk program Makan Bergizi Gratis, tapi anggota dewan begitu kenyang take home pay-nya Rp100 juta," tandas Efriza.
Adapun Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyebut tunjangan rumah DPR dewan senilai Rp50 juta per bulan itu ditentukan langsung oleh Sri Mulyani.
"Pejabat negara tentunya mempunyai satuan harga yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Satuan harga Menteri Keuangan itu yang menetapkan Menteri Keuangan. Kita ini cuma menerima," ucap Misbakhun di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Jumat (22/8/2025).
Sementara, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir sempat berterima kasih kepada Menkeu RI Sri Mulyani atas kenaikan tunjangan yang didapat oleh anggota DPR RI.
Adies memang mengakui anggota dewan mengalami kenaikan gaji. Namun, kenaikan tersebut bukan dari gaji pokok, melainkan dari penyesuaian sejumlah tunjangan.
Ada beberapa tunjangan yang menurut Adies meningkat sedikit, seperti tunjangan bensin dan tunjangan beras.
“Tunjangan-tunjangan beras kami cuma dapat Rp12 juta dan ada kenaikan sedikit dari Rp10 kalau tidak salah. Tunjangan-tunjangan lain juga ada kenaikan sedikit-sedikit, bensin itu sekitar Rp7 juta yang tadinya kemarin sekitar Rp4–5 juta sebulan,” ujar Adies kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (19/8/2025).
Atas kenaikan tunjangan ini, Adies menyampaikan terima kasih kepada Sri Mulyani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.