Rabu, 27 Agustus 2025

Tunjangan DPR RI

Eks Wakapolri Sakit Hati usai Sahroni Sebut Rakyat yang Tuntut DPR Bubar 'Orang Tolol': Tak Pantas

Oegroseno menegaskan bahwa perkataan Sahroni itu tidak sepantasnya dilontarkan oleh orang yang dipilih langsung oleh rakyat.

|
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews.com
DEMO BUBARKAN DPR - Kolase foto tangkapan layar Instagram eks Wakapolri Oegroseno dan foto Ahmad Sahroni. Oegroseno menegaskan bahwa perkataan Sahroni itu tidak sepantasnya dilontarkan oleh orang yang dipilih langsung oleh rakyat. 

"Kemarin itu kan kita nanya juga ke pihak pengendali dari pihak keamanan dan ketertiban. 'Ini siapa yang mau berbicara, misalkan perwakilan segala macam?' kami kemarin menerima jawaban bahwa di awal-awal itu kan tidak ada perwakilan yang meng-organize (aksi) ini kan," kata Cucun kepada awak media di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Padahal, kata Cucun, Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI sudah siap untuk melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan perwakilan massa aksi.

"Secara automatically kalau BAM kan standby di sini, untuk mereka meng-accept semua yang menjadi aspirasi dari publik," kata Cucun.

Sehingga, tidak diterimanya massa aksi dalam demonstrasi kemarin karena tidak adanya pihak yang mengorganisir massa.

"Ya kan seharusnya seperti itu, jadi yang mau jadi perwakilan siapa, di sini kan sudah ada Badan Aspirasi Masyarakat/BAM. nanti BAM yang akan menerima," ucap Cucuan.

Kendati demikian, Cucun menyatakan jika pihaknya tetap menerima setiap usulan atau aspirasi dari publik dan berjanji akan melakukan evaluasi.

"Penyampaian aspirasi itu kan ya, semua hak warga bangsa. Dalam kesempatan kemarin kita menerima beberapa usulan atau juga beberapa aspirasi. DPR terus melakukan evaluasi," kata Cucun.

Terkait salah satu tuntutan publik yang meminta pembubaran DPR dan penolakan tunjangan DPR hingga ratusan juta rupiah, Cucun mengakui memang kerja mereka belum sempurna.

Oleh karenanya, atas segala aspirasi dan masukan dari masyarakat dalam demonstrasi kemarin akan menjadi bahan evaluasi di internal DPR RI.

"Memang kami belum bisa berbuat hal yang sempurna seperti apa yang diharapkan oleh publik ya, bekerja, misalkan kan sekarang publik ini menilainya seperti ini, publik ini menilainya seperti ini," kata dia.

"Jadi kita terus berjalan, apa yang kurang-kurang kita perbaiki semua. Mekanisme pembahasan undang-undang, mekanisme pengawasan, mekanisme terkait bagaimana penganggaran di sini. Terus kita lakukan perbaikan-perbaikan," tandas Cucun.

(Tribunnews.com/Rifqah/Rizki)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan