Kamis, 28 Agustus 2025

Tunjangan DPR RI

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Larang Pelajar Ikut Demo di DPR, Minta Guru Awasi

Ia mengimbau siswa di seluruh Indonesia agar tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak jelas sumbernya.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
LARANG IKUT DEMO - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, di Istana Presiden Jakarta, Rabu (28/8/2025). Menteri melarang pelajar ikut aksi unjuk rasa atau demonstrasi kepada DPR. 

Dari 351 orang itu, 196 orang diantaranya anak di bawah umur atau pelajar.

Pengamanan terhadap ratusan pendemo ini dilakukan karena mengganggu situasi Kamtibmas dengan cara merusak sejumlah fasilitas umum hingga menyerang anggota kepolisian.

Ratusan pelajar itu sudah dipulangkan ke orangtuanya masing-masing dengan menandatangani surat pernyataan.

Para pelajar ini ikut demo karena terprovokasi informasi di media sosial.

Sejumlah pengunjuk rasa bersitegang dengan aparat saat melakukan aksi di Jalan Pejompongan, Jakarta, Senin (25/8/2025). Unjuk rasa menolak tunjangan anggota DPR berakhir ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pengunjuk rasa bersitegang dengan aparat saat melakukan aksi di Jalan Pejompongan, Jakarta, Senin (25/8/2025). Unjuk rasa menolak tunjangan anggota DPR berakhir ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Prihatin Informasi di Medsos

Siang tadi, Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah pejabat tinggi negara ke Istana Negara, Jakarta.

Dalam pertemuan itu, isu utama yang dibahas adalah maraknya pelajar yang mudah terprovokasi oleh berita bohong atau hoaks.

Hoaks adalah informasi palsu atau bohong yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk menyesatkan, memanipulasi, atau memprovokasi orang lain. 

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aris Marsudianto, mengatakan dirinya turut hadir dalam rapat bersama Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, dan pejabat lainnya. 

Aris mengungkapkan Prabowo menekankan pentingnya menjaga kondusivitas nasional dan mencegah generasi muda terseret pada aksi-ksi destruktif.

"Saya tadi dipanggil pak Presiden, membahas segala macam tentang situasi di Indonesia. Kemudian, saya mengimbau aja atau memberikan sedikit kepada seluruh masyarakat khususnya kepada adek-adek kita yang masih remaja yang masih sekolah. Jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang sekarang ini tidak jelas dari sumbernya," kata Aris.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan