Kamis, 28 Agustus 2025

Siapkan Kejutan di Mubes ke-10, MKGR Undang Tamu Istimewa

MKGR akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-10 pada 29–30 Agustus 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews/Reza Deni
Bendahara Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Dyah Roro Esti saat menjelaskan soal musyawarah besar (mubes) ke-10 MKGR yang akan digelar pada 29 dan 30 Agustus 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2025)/ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Organisasi masyarakat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), salah satu ormas pendiri Partai Golkar, akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-10 pada 29–30 Agustus 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta.

Bendahara Umum MKGR, Dyah Roro Esti, menyampaikan bahwa agenda utama Mubes kali ini adalah pemilihan ketua umum baru, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.

“Dalam satu periode atau lima tahunan, kami melaksanakan pemilihan ketua umum baru. 

Mubes ini menjadi momentum penting untuk itu,” ujar Roro saat konferensi pers di Kantor DPP MKGR, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2025).

Roro juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengundang Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, beserta jajaran DPP Golkar untuk hadir dalam pembukaan Mubes. 

“Kami berharap beliau dan jajaran Golkar bisa hadir. Sekitar seribu tamu undangan telah kami siapkan untuk sesi pembukaan,” katanya.

Menariknya, Roro menyebut akan ada tamu spesial yang turut hadir dalam Mubes ke-10 ini. 

Namun, ia memilih untuk merahasiakan identitas sosok tersebut. 

“Tamu spesialnya nanti bisa dilihat langsung. Karena ini kejutan, biar jadi surprise untuk semua,” ucapnya sambil tersenyum.

Baca juga: Adies Kadir Didukung Kembali Jadi Ketua Umum MKGR, Kepri Bakal Solid

Sekilas Sejarah MKGR

MKGR didirikan pada 3 Januari 1960 oleh Mayjen TNI (Purn) R.H. Sugandhi. 
Berdiri secara sederhana, organisasi ini lahir tanpa seremoni besar, hanya dihadiri dua tokoh: Thoyib Pardjojo, seorang petani bunga dari Kebon Jeruk, dan Abas Tarwi, anggota polisi berpangkat Bintara.

Sejak awal, MKGR telah melalui berbagai dinamika sosial-politik di Indonesia, termasuk menghadapi pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI). 
Bersama KOSGORO dan SOKSI, MKGR tergabung dalam kekuatan Tri Karya yang aktif membendung ideologi komunis.

Ketiga ormas ini kemudian berkolaborasi dengan pimpinan TNI AD, tokoh pemuda, agamawan, guru, cendekiawan, buruh, dan petani untuk membentuk front anti-komunis. 

Puncaknya, pada 20 Oktober 1964, R.H. Sugandhi bersama sejumlah tokoh nasional mendirikan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar).

Pada tahun 1969, MKGR resmi menjadi salah satu dari tujuh kelompok induk organisasi Golkar, bersama KOSGORO, SOKSI, GAKARI, Profesi, Ormas Hankam, dan Karya Pembangunan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan