Jelang Pemilu 2029, Bahlil Minta Revitalisasi Pengurus Golkar yang Tak Aktif

Ringkasan Berita:

• Partai Golkar mulai tancap gas menuju Pemilu 2029
• Bahlil menekankan regenerasi dan kecepatan adaptasi sebagai kunci kemenangan
• Musda Golkar Sultra ke-XI di Kendari melahirkan pemimpin baru

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar mulai memanaskan mesin untuk Pemilu 2029, meskipun pesta demokrasi ini masih 4 tahun lagi.

Para kader diminta menguatkan konsolidasi internal sampai tingkat rumput dan mempercepat regenerasi demi menjaring suara pemilih muda.

Dalam Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Kendari pada Minggu (2/11/2025), Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia meminta partai berlambang pohon beringin untuk merevitalisasi pengurus yang tidak aktif.

“Konsolidasi harus berjalan sampai desa. Pengurus yang tinggal nama harus direvitalisasi. Golkar tidak bisa besar tanpa mesin yang bergerak di bawah,” kata Bahlil.

Bahlil juga meminta seluruh pengurus dan kader menyiapkan langkah konkret untuk meningkatkan perolehan kursi di semua level legislatif.

Salah satunya dengan berfokus pada percepatan regenerasi. Pasalnya komposisi pemilih Pemilu 2029 didominasi kelompok usia 17 hingga 50 tahun, dengan porsi mencapai 73 persen.

“Ke depan bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat,” kata Bahlil.

Bahlil mengatakan, perubahan Golkar harus diperluas agar tetap relevan di era kompetisi politik yang semakin cepat.

Ia kemudian menyinggung peningkatan kursi Golkar di Sultra pada Pemilu 2024 lalu.

Dia pun berharap partai bisa mempertahankan posisinya sebagai salah satu kekuatan politik utama di Indonesia pada Pemilu 2029.

"Partai ini hanya bisa kuat jika kompak. Kita harus rapatkan barisan demi target yang lebih besar,” ucapnya.

Sebagai informasi Musda ini merupakan Musda ke-XI yang menghasilkan Bupati Muna Barat, La Ode Darwin sebagai Ketua DPD Golkar Sultra periode 2025 - 2030. Musda ke-X diadakan pada tahun 2020 untuk memilih kepengurusan DPD Golkar Sultra masa bakti 2020-2025.